Abdul Azis Akui Pacaran dengan TKW Asal Bima, Namun Membantah Jika Dituding Menipu

5521

BIMA, Warta NTB – Terkait berita yang diturunkan Warta NTB beberapa hari yan lalu dengan judul “Modus Asmara, Oknun Pol PP Dompu Diduga Menipu TKW Hongkong Asal Bima” ditanggapi langsung oleh yang bersangkutan, Rabu (1/8/2021) malam.

Melalui klarifikas yang disampaikan ke Redaksi Warta NTB, Abdul Azis alias AA membantah dengan tegas tuduhan penipuan yang disampaikan oleh NQ seorang wanita Buruh Migran Indonesia (BMI) asal Kabupaten Bima tersebut.

Anggota Sat PolPP kontrak Pemkab Dompu yang bertugas di Kantor Camat Woja ini merasa pernyataan yang disampaikan NQ telah mencemarkan nama baik dirinya dan keluarganya.

“Pernyataan NQ di media sudah mencoreng nama baik saya dan keluarga saya, hingga status sosial saya sekarang terbatasi atas pemberitaan di media,” ungkap pria asal Desa Rora, Kecamatan Donggo, Kabupaten Bima ini.

Bahkan atas pemberitaan itu, kata dia, pada hari Selasa tanggal 30 Agustus 2021 saya dipanggil oleh Dinas tempat saya bekerja meminta klarifikasi atas pemberitaan tersebut.

“Oleh karena itu, melalui pernyataan klarifikasi ini, saya ingin meluruskan segala tudingan yang ditujukan kepada diri saya agar tidak membias dan terus menjadi konsumsi publik,” ujarnya.

Diakui Abdul Azis memang mengenal dan pacaran dengan NQ sejak tahun 2017 melalui perkenalan di media sosial Facebook hingga bertukaran nomor Hp, saat itu NQ masih di Bima sebelum berangkat jadi TKW di Hongkong.

“Sejak itu pula, komunikasi kami berjalan lancar hingga sehari setelah Bapak saya meninggal, pagi harinya NQ sempat datang melayat ke rumah dan menginap kemudian keesokan harinya dia pulang,” katanya, saat menyampaikan klarifikasi bersama perwakilannya Poris Dompu, Rabu (1/9/2021) malam.

Singkat cerita, waktu pun terus berjalan, hingga kemudian NQ berkeinginan untuk mendaftarkan diri jadi BMI Hongkong dan sebelum berangkat, NQ bahkan mengajak AA untuk menikah.

“Saat itu saya menolak karena saya masih berduka atas meninggalnya bapak saya yang baru beberapa hari meninggal,” terangnya.

Hingga NQ berangkat menjadi TKW, bahkan ia berangkat dari rumah AA. Sebelum berangkat, dia memang sempat menititipkan ATM dan SIM kepada AA, namun dia tolak.

“Meski saya tolak, namun tetap dipaksa sehingga dengan terpaksa saya menerimanya tanpa saya ketahui berapa jumlah uang yang ada dalam ATM tersebut,” katanya.

Setelah tiba di penampungan, NQ menelepon dirinya meminta dikirimi uang yang ada dalam ATM, dia pun pun langsung mentransfer uang Rp 500 ribu yang diminta.

“Menurut NQ, isi uang yang ada dalam ATM tersebut berkisar Rp 3 juta, tapi saya tidak pernah mengeceknya hingga diblokir sendiri oleh NQ,” ungkapnya.

Diceritakan Abdul Azis, setelah NQ tiba di negara Hongkong hubungan mereka tetap berlanjut hingga pada suatu hari kisah asmara antara pasangan yang berstatus janda dan duda ini berakhir karena dirundung persoalan hingga komunikasi antara keduanya putus hingga akhirnya AA menikah dengan wanita lain.

“Sejak saat itu kami putus, saya pun membuang ATM yang disimpan NQ, setelah itu, kami tidak pernah kontak-kontak lagi hingga pada tahun 2019 komunikasi kami kembali terhubung setelah saya akhiri masa duda dan menikah, namun hubungan kami sebatas teman biasa,” sebutnya.

Sementara terkait tudingan penipuan yang diarahkan kepada dirinya, AA membantahnya karena uang yang dikrim NQ melalui rekening dirinya dan temannya hanya sebatas membantu NQ yang meminta bantuan untuk membelikan beberapa kebutuhan sekolah anaknya seperti membeli laptop, Hp dan pakaian.

“Kalaupun ada uang yang lebih saya kembalikan, tapi oleh NQ, menyuruh saya gunakan uang itu untuk beli rokok dan isi bensin motor,” katanya.

Selain itu, AA juga membantah, jika selama sekian tahun pacaran dengan NQ selalu meminta jatah uang bulanan. Menurutnya tudingan itu hanya semata-mata NQ dendam kepadanya karena setiap komunikasi dengan NQ dia selalu meminta dirinya untuk menceraikan istri sahnya.

“Saya dikatakan meminta uang bulanan kepada NQ, semua itu bohong, malah saya dituduh menipunya hingga Rp 80 juta, jika memang benar tolong sampaikan bukti-bukti trasfernya agar hal ini tidak menjadi fitnah bagi saya dan keluarga,” pungkasnya. (WR-02)