BIMA, WARTA NTB – Dinas Kesehatan (Dikes) Kabupaten Bima bersama Puskesmas Monta dan Pemerintah Desa Tolouwi, Kecamatan Monta, Kabupaten Bima melakukan sosialisasi pencegahan penyakit berbasis lingkungan dan stunting.
Kegiatan sosialisasi dilakukan kepada masyarakat yang digelar di aula kantor Desa Tolouwi, Jumat (5/3/2021) dihadiri Muhammad Farid, S.Sos selaku Kepala Seksi (Kasi) Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Bima, Kepala PKM Monta diwakili dokter Khairu Nurul Mutmainah.
Dokter Nurul yang ditemui usai kegiatan mengatakan, sosialisasi kesehatan lingkungan merupakan langkah yang sangat penting yang dilakukan oleh dinas kesehatan kepada masyarakat terutama tentang pencegahan penyakit berbasis lingkungan.
“Beberapa penyakit yang bisa muncul yang disebabkan oleh penyakit berbasis lingkungan di antaranya seperti diare, infeksi saluran pernafasan, demam berdarah dan TB,” katanya.
Sementara menyinggung soal stunting, dokter muda ini menyebutkan, ada beberapa cara yang dilakukan untuk mencegah stunting seperti memenuhi kebutuhan gizi sejak hamil, beri ASI eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan, dampingi ASI eksklusif dengan MPASI sehat dan terus memantau tumbuh kembang anak serta selalu menjaga kebersihan lingkungan.
“Sementara tindakan yang relatif paling ampuh dilakukan untuk mencegah stunting pada anak adalah selalu memenuhi gizi anak sejak masa kehamilan,” tuturnya.
Sementara sebagai upaya pencegahan terhadap penyakit berbasis lingkungan adalah dengan sanitasi lingkungan yang baik yaitu dengan penggalian bak/tangki septic tank untuk pembuangan tinja atau kotoran manusia.
“Maka pembangunan jamban aman untuk keluarga adalah hal utama yang harus diupayakan untuk menjaga kebersihan lingkungan sehingga terhindar dari penyakit berbasis lingkungan,” tambahnya.
dokter Nurul mengatakan, dengan melihat persentase masyarakat yang masih di bawah 50 persen memiliki jamban aman, maka Dinas Kesehatan Kabupaten Bima akan melakukan intervensi kesehatan lingkungan dengan membangun jamban aman keluarga di Desa Tolouwi.
Oleh karena itu dengan adanya rencana program pemerintah tersebut dia berharap agar masyarakat ikut berpartisipasi ikut membantu sebagai upaya untuk meningkatkan perilaku dan budaya hidup sehat masyarakat
“Kegiatan ini tidak mampu kami selesaikan tanpa ada dukungan dan partisipasi masyarakat dalam mendukung rencana program pemerintah, untuk itu mari kita bekerja sama untuk mensukseskan rencana program ini,” harapnya.
Di tempat yang sama Kepala Seksi Kesehatan Lingkungan Muhammad Farid mengatakan, di Kabupaten Bima hanya ada tiga desa yang mendapat program jamban sehat keluarga yakni Desa Lambu Kecamatan Labu, Desa Pai Kecamatan Wera dan Desa Tolouwi Kecamatan Monta.
“Tiga desa ini mendapatkan bantuan program jamban sehat keluarga dan masuk sebagai desa titik intervensi kesehatan lingkungan, sebagai upaya untuk mengurangi persentase penyakit basis lingkungan dan stunting,” katanya.
Farid menjelaskan, penetapan tiga desa di Kabupaten Bima ini karena melihat kalkulasi data cakupan wilayah yang masih di bawah 50 persen masyarakat belum memiliki jamban aman dan diharapkan dengan program ini di tahun 2024 semua masyarakat telah memiliki jamban aman dan sehat.
“Rencana pemerintah di tahun 2024 tidak ada lagi masyarakat yang tidak memiliki jamban sehat keluarga,” katanya.
Farid menyampaikan, untuk kegiatan program jamban sehat di Desa Tolouwi di alokasikan anggaran Rp 100 juta, minimal 20 paket jamban aman keluarga yang memenuhi syarat dengan kriteria masyarakat miskin yang belum miliki jamban aman dan sehat .
“Insya Allah akan dianggarkan pada tahun ini dan pada hari Senin, (8/3/2021) mendatang rencananya akan dibentuk Kelompok Kerja Masyarakat (KKM) sebagai pelaksana kegiatan tersebut,” ujarnya.
Kegiatan sosialisasi ini turut dihadiri Sekretaris Desa Irman Adam dan staf Desa Tolouwi, Bhabinkamtibmas, Babinsa, Kader Posyandu, dan sejumlah warga Desa Tolouwi.
Di tempat yang terpisah Kepala Desa Tolouwi Ismail H. Thalib, ST yang dikonfirmasi wartantb,com menyampaikan ucapan terimakasih kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Bima yang menurunkan paket program pembangunan jamban sehat keluarga bagi warga miskin yang belum memiliki jamban sehat dan aman di desanya.
“Insya Allah hari Senin nanti kami akan melakukan musyawarah untuk pemilihan KKM sesuai arahan Dikes dan mudah-mudahan pengurus yang terpilih nanti dapat melaksanakan tugas dengan baik,” harapnya. (WR-Fad)