Pemkab Bima dan Komisi IV DPR RI Rapat Virtual Soal Penanganan Limbah Covid-19

1311
Bupati Bima Hj. Indah Dhamayanti Putri, SE didampingi beberapa OPD Kabupaten Bima dalam rapat virtual dengan Komisi IV DPR RI, Kamis (11/6/2020).

BIMA, Warta NTB – Sosialisasi virtual Penanganan Limbah Bahan, Berbahaya dan Beracun (B3) Infeksius Covid-19 pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) kerja sama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI,  Komisi IV DPR RI dan Pemerintah Kabupaten Bima berlangsung simultan di beberapa tampat, Kamis (11/6/2020).

Bupati Bima Hj. Indah Dhamayanti Putri SE yang memberikan sambutan dari ruang kerjanya pada sosialisasi daring yang menggunakan aplikasi Ncore Dinas Kominfostik Kabupaten Bima  tersebut mengatakan bahwa penanganan Covid-19  bukan hanya upaya mengurangi penyebaran wabah itu sendiri, tetapi juga bagaimana sistem pembuangan limbah medis baik dari pasien ODP, PDP dan peralatan kesehatan dapat ditangani dengan baik.

Dihadapan peserta yang merupakan perwakilan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bima, Kota Bima, RS Sondosia, Bupati menjelaskan, terkait penanganan limbah B3 ini, Pemerintah Kabupaten Bima juga memiliki fasilitas pengelolaan di TPA Waduwani Kecamatan Woha.

Pada kesempatan tersebut Anggota Komisi IV DPR RI Dapil NTB H. Muhammad Syafrudin ST, MM, juga memberikan sambutan.   Legislator Partai Amanat Nasional yang akrab disapa HMS ini mengatakan, meskipun limbah infeksius atau limbah B3 yang dihasilkan dari penanganan COVID di NTB tidak banyak, dirinya berharap tidak akan berkembang menjadi penyakit.

“Saya meyakini bahwa pemerintah daerah Se-Pulau Sumbawa  bisa diarahkan agar  pengelolaan limbah B3 COVID dari rumah sakit tidak berdampak pada masyarakat. Komisi IV DPR RI  memberikan dukungan kepada pemerintah daerah dalam pengelolaan limbah B3   infeksius di dapil NTB, sehingga pada suatu saat tidak bersampak negatif kepada masyarakat,” tandasnya.

Menanggapi peserta yang mengharapkan adanya bantuan alat-alat medis, HMS berkomitmen memberikan bantuan  fasilitas pelayanan kesehatan untuk RS di Kabupaten Bima berupa 15 dropbox limbah B3, 100 APD, 3.000 plastik limbah B3.

Narasumber lainnya pada Sosialisasi daring tersebut  yaitu Perwakilan Direktur Jenderal Pengelolaan Limbah, Sampah, dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3) Kementerian LHK, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Direktur RS Sondosia Bima yang memaparkan pengelolaan limbah B3 di RS Rujukan Sondosia. (WR-Man)