KOTA BIMA, Warta NTB – Acara wisuda bagi 184 lulusan Program Studi Ilmu Hukum Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Muhammadiyah Bima yang digelar di Gedung Seni Budaya Kota Bima, Sabtu (7/11/2020) dilakukan dengan pola hibrida, yakni luring dan daring.
Sementara untuk pola daring dilakukan melalui Zoom Metting yang dihadiri oleh Ketua Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Dr. Anwar Usman, SH M.H, Majelis Diktilitbang PP Muhamammadiyah, Dr. Sudarnoto Abdul Hakim, M.A, dan Kepala LLDikti VIII Nusra-Bali, Prof. Dr. I Nengah Dasy Astawa, M.Si. Sedangkan dalam pola luring dilakukan dengan menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes) Covid-19.
Pada kempatan itu, melalui pola daring zoom metting, Ketua MK Dr. Anwar Usman melalui orasi ilmiahnya menyampaikan pesan kepada wisudawan STIH Muhammadiyah Bima agar senantiasa merawat optimisme dan gairah keilmuan.
Putra asli kebanggan masyarakat Bima ini juga mengajak para wisudawan agar selalu mendukung konstitusi dan kebenaran karena ilmu hukum merupakan pondasi konstitusi dalam meletakan nilai-nilai kebenaran.
“Pada sempatan ini saya menyampaikan pesan kepada wisudawan dan wisudawati agar senantiasa merawat optimisme dan gairah keilmuan serta senantiasa mendukung konstitusi dan nilai-nilai kebenaran,” pesannya.
Sementara sebelumnya dalam sambutan Ketua STIH Muhammadiyah Bima Dr. Ridwan, SH MH mengatakan, pada wisudah kali ini ada sebanyak 184 peserta yang mengikuti wisuda di tahun 2020 ini dan kegiatan wisudah luring tetap memperhatikan standar Prokes Covid-19.
“Alhamdulillah, walau di tengah Covid-19, kegiatan akademik tetap terlaksana dengan menggunakan pola daring dan luring yang tentunya pola luring dengan tetap memperhatikan Protokol Covid-19,” katanya.
Lebih lanjut Doktor Ridwan menyampaikan, wisuda merupakan proses akhir dari kegiatan akedemik yang juga merupakan tahap awal bagi wisudawan memasuki fase baru, lebih-lebih tantangan di era revolusi industri yang makin kompleks.
“Untuk itu bagi para wisudawan tidak boleh berhenti sampai di sini untuk belajar dan harus terus mengasah kemampuannya dan tak pernah berhenti untuk belajar,” tegasnya.
Pria kelahiran Desa Ngali, Kecamatan Belo ini menguraikan, dengan pengalaman puluhan tahun dan dukungan tenaga pendidik (dosen) yang mumpuni, STIH Muhammadiyah Bima telah meluluskan ribuan alumni yang telah tersebar di berbagai pelosok dan instansi birokrat, swasta dan lembaga negara lainnya.
“Alumni STIH Muhammadiyah Bima tidak boleh merasa inverior dan optimisme harus tetap menjadi karakter alumni,” ucapnya
Di akhir sambutannya Doktor Ridwan menyampaikan pesan kepada alumni agar tetap menjaga nama baik almater dan jangan menunggu pekerjaan, tetapi harus mampu meciptakan lapangan kerja.
“Alumni STIH Muhammadiyah Bima di samping menguatkan skill, juga harus mengemban misi idiologis yang selalu berpihak dan menyatakan kebenaran, berlandaskan nilai kemanusian universal dan religius,” pesan Doktor muda ini. (WR-02)