
BIMA, Warta NTB – Setelah beberapa waktu yang lalu sempat tegang dengan warga Desa Waro akibat kasus pembunuhan, hari ini warga Desa Tangga Baru, Kecamatan Monta, Kabupaten Bima kembali dihebohkan dengan penemuan sosok mayat di sebuah kebun di desa setempat.
Sosok mayat laki-laki yang diketahui bernama H. Awahab atau Abu Nurma (70) itu pertama kali ditemukan oleh istrinya Masita (52) di kebun miliknya di Dusun Tanjung Baru, Desa Tangga Baru sekitar pukul 17.30 Wita Rabu (5/8/2020) sore.
Saat itu istri korban hendak membawakan makanan sore untuk almarhum, ia pun kaget melihat suaminya sudah meninggal dalam keadaan terlentang di dekat sebuah pohon mangga di kebunnya. Saat itu istri korban langsung menangis histeris yang kemudian didatangi oleh warga sekitar yang mendengar teriakan dan tangisan istri korban.
Demikian juga dengan aparat TNI-Polri yang masih melakukan penjagaan di wilayah Desa Tangga Baru dalam pengamanan konflik dengan warga Desa Waro. Awalnya warga Desa Tangga Baru mengira kematian korban ada kaitannya dengan konflik antara kedua desa.
Namun tidak terlihat ada tanda-tanda kekerasa ditubuh korban sehingga warga dibantu aparat keamanan langsung mengevakuasi jasad korban ke rumah duka di RT.05/RW.02, Dusun Tanjung Baru, Desa Tangga Baru sekitar pukul 18.00 Wita.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Warta NTB, hingga malam ini jasad almarhum masih disemayamkan di rumah duka untuk dilakukan pemeriksaan lanjutan oleh tim medis untuk mengetahuai penyebab kematian korban dan dari pengakuan keluarga memang akhir-akhir ini almarhum sering mengeluhkan sakit jantung.
Kapolsek Monta Iptu Takim yang dihubungi Warta NTB Rabu malam membenarkan adanya penemuan mayat tersebut. Dia menjelaskan, terhadap jasad korban telah dilakukan pemeriksaan luar oleh dokter dari Puskesmas Monta dan Tim Inavis Polres Bima dan rencana keluarga akan dimakamkan besok pagi.
“Dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan ada tanda-tanda kekerasan di tubuh korban keluragaan saat ini mengikhlaskan kematian korban dan bahkan telah membuat surat pernyaatan tidak akan melakukan tuntutan hukum di kemudian, Istri dan lima orang anak almarhum semuanya ada dan mereka mengikhlaskan,” kata Kapolsek.
Kapolsek juga menegaskan, terkait kematian almarhum tidak ada kaitannya dengan konflik yang terjadi antara warga Desa Tangga Baru dengan Desa Waro. “Tidak ada kaitannya dengan persoalan itu, memang berdasarkan pengakuan keluarga bahwa almarhum akhir-akhirnya ini sering mengeluhkan sakit. Jadi tidak ada kaitanya dengan konflik antara kedua desa itu,” tegasnya.
Kapolsek mengimbau kepada masyarak agar tidak terprovokasi dengan isu yang dihembuskan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab yang ingin memanfaatkan situasi konflik antara kedua desa.
“Masyarakat agar jangan terprovokasi dengan isu-isu orang yang tidak bertanggung jawab, saat ini kami sedang mengupayan jalan terbaik dan jalan damai bagi warga kedua desa,” ujarnya. (WR-02)