Walikota Bima Tuai Kritik Warga Wera, Terkait Pernyataan Penyebab Banjir

1968
Anhar Patikawa warga Wera, menilai penyebab banjir bandang di Kota Bima tidak berhubungan dengan hutan gundul di kecamatan Wera. Foto: Repro Google

Kota Bima, Wartantb.com – Warga Wera menanggapi pernyataan Walikota Bima M. Qurais disejumlah suratkabar perihal penyebab bencana banjir bandang yang melanda Kota Bima 21 dan 23 Desember lalu.

Banjir bandang tersebut meluluhlantakan Kota Bima, menyebabkan kerugian material yang cukup besar, menurut BNPB kerugian mencapai Rp1 Triliun belum lagi saat sekarang warga Kota Bima dihantui dengan perasaan cemas akan kembalinya bencana banjir bandang.

Belum cukup seminggu banjir usai, Walikota Bima secara mengejutkan menyebut penyebab banjir diwilayah yang sedang ia pimpin akibat gundulnya hutan di kecamatan Wera dan Wawo Kabupaten Bima.

“Hutan yang telah gundul di daerah hulu yaitu di Kecamatan Wawo dan Kecamatan Wera Kabupaten Bima” tulis kompas.com 28 Desember 2016.

Pernyataan ini dinilai warga Kecamatan Wera tidak objektif dan terkesan walikota Bima kurang memahami terkait penyebab banjir bandang Kota Bima.

Anhar Patikawa warga Wera, menilai penyebab banjir bandang di Kota Bima tidak berhubungan dengan hutan gundul di kecamatan Wera.

“Wali kota Bima salah mengatakan kalau banjir di Kota Bima karena gundul hutan Wera. Apa hubungannya? Sungai di Wera muaranya di pantai Desa sangiang Kecamatan Wera. Pernah Walikota ke Wera dan Telusuri sungai di Wera,” kata Anhar.

Anhar juga menyoroti hutan Kapenta kota Bima yang gundul yang seringkali menjadi penyebab terjadinya banjir dan tanah longsor di Kota Bima.

Anhar menambahkan, Walikota Bima fokus menerapkan kebijakan untuk mengantisipasi terjadinya bencana banjir di Kota Bima, sebab menurut dia, banjir di Kota Bima bukan pertama kali terjadi.

Banjir bandang setidaknya sudah dua kali pernah terjadi yakni pada tahun 2005 dan tahun 2006.

“Walikota Bima sekarang seharunya jauh-jauh hari mengantisipasi terjadinya banjir dengan berbagai kebijakan, termasuk penghijauan, menyediakan teknologi canggih pendeteksi terjadinya banjir,” pungkas Anhar. (Swa/Ah)