Wakil Bupati Bima Tutup MTQ Ke-30 Tingkat Kabupaten Bima

1453
Wakil Bupati Bima Drs. H. Dahlan M. Noer secara resmi menutup MTQ ke-XXX tingkat Kabupaten Bima di lapangan Desa Rupe, Kecamatan Langgudu, Sabtu (8/9/2019) malam.

BIMA, Warta NTB – Wakil Bupati Bima Drs. H. Dahlan M. Noer secara resmi menutup perhelatan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-XXX tingkat Kabupaten Bima yang dihelat di Desa Rupe, Kecamatan Langgudu, Kabupaten Bima, Sabtu (8/9/2019) malam.

MTQ yang ditutup Wakil Bupati dihelat selama tujuh hari mulai tanggal 1 s/d 7 September 2019. Hadir dalam acara penutupan segenap Anggota DPRD Kabupaten Bima, SAnggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD), Staf Ahli, Kabag Lingkup Setda Bima, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bima, Kepala OPD, Pejabat Eselon 3 dan 4, Ketua MUI, BAZDA, LPTQ dan PHBI, Ketua TP PKK dan Ketua GOW Kabupaten Bima, Camat dan Muspika, Alim Ulama, Tokoh Masyarakat dan para Kafilah dari seluruh Kecamatan se-Kabupaten Bima.

Wakil Bupati Bima dalam sambutannya mengatakan, momentum MTQ adalah ajang untuk mengasah prestasi dan sebagai sarana untuk menebar Syiar islam dengan membaca Alquran secara baik dan benar, sehingga masyarakat kita semakin tekun membaca, mempelajari dan mengamalkan ajaran Alquran sebagai pedoman dan pegangan hidup dalam menghadapi derasnya persaingan di era globalisasi dewasa ini, terutama sekali kepada anak-anak dan generasi muda kita sebagai generasi penerus perjuangan bangsa.

Untuk mewujudkan harapan tersebut, Kata pria yang akrab disapa Babe ini, maka sebuah obsesi besar tengah digalakkan pemerintah Kabupaten Bima melalui program membumikan Alquran.

“Progran tersebut merupakan cita-cita mulia yang harus didukung oleh semua pihak. Apalah artinya sebuah program yang terdengar indah dan tersusun secara apik dalam lembaran kerja pemerintah jika tidak didukung oleh seluruh lapisan masyarakat,” katanya.

Babe menjelaskan, untuk mendukung program ini pemerintah telah membentuk TPA dan TPQ di setiap dusun dan desa, pemerintah juga telah mengangkat guru ngaji dan para da’i di setiap desa, berbagai paket bantuan dan dukungan dana yang telah dikucurkan oleh pemerintah daerah dengan biaya yang tidak sedikit serta bantuan pembangunan masjid dan mushal. Namun tanpa dukungan masyarakat, semua itu akan menjadi sia-sia.

Dengan program yang dicanangkan lanjut Babe, pemerintah mengharapkan,adanya sebuah panggilan moral dari para orang tua, guru ngaji dan seluruh masyarakat serta  seluruh aparat yang ada di kecamatan maupun desa untuk bersama-sama mendorong dan memotivasi agar anak-anak dan generasi muda kita untuk belajar Alquran di setiap TPA/TPQ yang telah terbentuk dan memakmurkan Masjid dan Mushala dengan berbagai aktivitas keagamaan, sehingga diharapkan akan lahir generasi yang mencintai Masjid dan gemar membaca dan mengkaji Alquran.

“Memang perjuangan ke arah itu sangatlah berat, karena setiap saat anak-anak dan pemuda kita, bahkan kita semua telah banyak dirayu serta dipengaruhi oleh tayangan-tayangan media dengan berbagai program dan acara yang sangat menggiurkan,” katanya.

Namun justru di sinilah letak kejelian dan kearifan kita semua untuk dapat mengatur keseimbangan waktu bagi anak-anak dan remaja kita untuk diarahkan kepada nilai-nilai moral dan budi pekerti termasuk memupuk kebiasaan mereka untuk gemar membaca dan belajar Alquran. Dengan kata lain ada kalanya kita harus mengekang mereka, ada kalanya pula kita memberikan peluang pada mereka untuk berkreasi yang positif sesuai dengan tuntunannya. Dua hal ini haruslah dapat kita atur secara seimbang.

“Saya berharap, melalui Mushabaqoh Tilawatil Quran  ke- XXX tingkat Kabupaten Bima yang telah kita laksanakan ini, hendaknya menjadi acuan untuk masa-masa yang akan datang,” harapnya.

Babe juga memberikan motivasi kepada para juara yang telah berjuang dengan penuh semangat sehingga bisa meraih juara dan kepada para juara diharapkan agar terus memacu prestasinya untuk terus menjadi juara bukanya hanya di tingkat kabupaten, tetapi juga harus diupayakan sampai ke tingkat Nasional d bahkan Internasional.

“Selain itu bagi yang belum meraih juara agar jangan patah semangat teruslah belajar dan berlatih agar kedepan dapat meraih juara dan yang terpenting dalam kegiatan ini adalah tumbuhnya kesadaran dan semangat kita bersama untuk terus belajar dan mempelajari kandungan ayat-ayat Alquran, karena  hakekat dari kegiatan ini adalah bagaimana kita mampu memahami, menghayati dan mengamalkan isi kandungan ayat alquran dalam kehidupan sehari-hari,” tutupnya.

Sementara, Ketua panitia Drs. H. Arifuddin, HMY dalam pengantarnya mengatakan, kegiatan MTQ ke-XXX tingkat Kabupaten Bima mengangkat tema “Meningkatkan Masyarakat Yang Berkualitas Melalui Penerapan Nilai-Nilai Religius Dalam Kehidupan Bernegara dan Bermasyarakat”. 

“Tema tersebut selaras dengan visi misi Bupati dan Wakil Bupati Bima, yaitu terwujudnya daerah Kabupaten Bima yang Religius, Aman, Makmur, Amanah dan Handal (RAMAH),” katanya.

Selain itu kegiatan ini juga dalam rangka mempererat tali silaturahmi diatara kita selaku umat islam terutama para kafilah yang mengikuti berbagai mata lomba dalam MTQ.

“Dengan momen MTQ kita harapkan dapat menciptakan generasi yang qur’ani yang dapat membaca dan menghafalkan isi kandungan Alquran sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,” harapnya.

Pada momen MTQ tingkat Kabupaten Bima yang meraih juara umum adalah Kecamatan Sape, predikat juara umum lomba diputuskan berdasarkan hasil keputusan dewan Hakim MTQ  yang diketuai oleh H. Ridwan Umar serta sekretaris Ahyani, S.Ag  berdasarkan  akumulasi nilai dari seluruh kategori yang dilombakan.

Penyerahan piala bergilir juara umum diserahkan langsung kepada Camat Sape Kamaruddin, S.Sos oleh Wakil Bupati Bima Drs. H. Dahlan M.Noer didampinggi Kapolres Bima Kota.

Di arena MTQ, Camat Sape Kamaluddin menyampaikan rasa gembira dan ucapan syukur atas prestasi juara umum yang berhasil diraih Kecamatan Sape dalam MTQ ke-XXX tingkat Kabupaten Bima.

“Prestasi ini diraih atas hasil usaha dan kerja keras para qori dan qoriah serta pelatih yang tak kenal lelah berlatih dan memberikan kontribusi yang sangat luar biasa. Kami juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada seluruh elemen masyarakat Sape  atas dukungan dan doanya sehingga kami bisa meraih juara umum tahun ini,” ungkapnya.

Berikut penetapan peringkat dan jumlah medali yang berhasil diraih peserta dari 18 kecamatan se kabupaten Bima dalam MTQ tingkat Kabupaten Bima yang ditetapkan dewan hakim dan panitia:

  1. Kecamatan Sape meraih 101 medali
  2. Kecamatan Bolo meraih 58 medali
  3. Kecamatan Lambu meraih 57 medali,
  4. Kecamatan Madapangga meraih 39 medali
  5. Kecamatan Wera meraih 25 medali
  6. Kecamatan Palibelo meraih 21 medali
  7. Kecamatan Woha meraih 16 medali
  8. Kecamatan Wawo meraih 14 medali
  9. Kecamatan Langgudu meraih 10 medali
  10. Kecamatan Ambalawi meraih ak 5 medali
  11. Kecamatan Donggo meraih 4 medali
  12. Kecamatan Tambora meraih yak 4 medali
  13. Kecamatan Soromandi meraih 3 medali
  14. Kecamatan Belo meraih 1 medali
  15. Kecamatan Monta meraih 1 medali
  16. Kecamatan Sanggar meraih 0 medali
  17. Kecamatan Parado meraih 0 medali
  18. Kecamatan Lambitu meraih 0 medali

Acara penutupan yang berlangsung di Lapangan Desa Rupe, Kecamatan Langgudu sekaligus pembubaran panitia dan penyerahan hadiah kepada masing-masing peserta lomba. (WR-Man)