Wagub NTB: Pendidikan Pra Nikah Bagi Remaja Sangat Penting

978
Wakil Gubernur Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalillah membuka sekaligus menjadi Keynote Speaker dalam acara Seminar Nasional Program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga.

MATARAM, Warta NTB – Remaja kita harus memiliki perencanaan dalam hidupnya termasuk perencanaan pendidikan dan pernikahan, seperti halnya kesiapan mental, serta pengetahuan kesehatan reproduksi,  dimana hal itu termasuk dalam upaya pendewasaan usia pernikahan anak di NTB.

Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalillah saat membuka sekaligus menjadi Keynote Speaker dalam acara Seminar Nasional Program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga  di Taman Budaya, Sabtu (15/12/2018).

Sebagai Keynote Speaker Hj. Rohmi berdialog dengan para mahasiswa perwakilan perguruan tinggi maupun universitas yang ada di  Kota Mataram. Dalam penyampaiannya, Hj. Rohmi menekankan bahwa, tidak hanya ilmu dan pendidikan yang penting bagi para remaja. Tetapi pengetahuan dan perencanaan masa depan juga harus menjadi hal penting untuk dipersiapkan.

“Pengetahuan dan informasi bagi remaja mengenai apa saja yang dilakukan di awal masa kehamilan untuk menciptakan generasi gemilang NTB menjadi hal penting yang harus dipersiapkan bagi remaja yang memasuki usia perkawinan, ” jelas Hj. Rohmi.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua TP PKK Provinsi NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah, yang hadir pula sebagai Narasumber pada seminar tersebut, menyampaikan bahwa peran dan andil perempuan dalam mencetak generasi emas, serta memperkenalkan ketahanan keluarga sangatlah penting.

“Perempuan memiliki peran penting dalam mewujudkan kondisi keluarga yang ulet dan tangguh, serta mempunyai keimanan, kemampuan fisik, serta ilmu. Hal ini penting agar setiap keluarga kedepan mampu hidup mandiri dan harmonis menuju kebahagiaan keluarga lahir dan batin,” ujar Hj. Niken.

Sesepuh organisasi wanita ini juga menggambarkan bahwa, dengan penduduk NTB yang sebagian besar di dominasi oleh perempuan dengan persentase 51,47 persen dari total  penduduk NTB 4.955.578 jiwa, menjadi modal berharga, untuk mencetak generasi emas NTB di masa mendatang.

“Sebelum menjadi seorang ibu, perempuan harus dibekali dengan ilmu dan pengetahuan yang sejalan dengan perkembangan zaman, karena ibu adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya dan pencetak generasi tangguh yang berakhlaq kedepan,” tutup Hj. Niken.

Seminar yang dihelat kali ini menurut Drs. Syamsul Anam Kabid Adpin BKKN bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan remaja tentang persiapan perempuan dalam kemandirian untuk berkontribusi mewujudkan generasi emas tahun 2025.

Secara khusus, seminar ini juga akan memberikan pemahaman tentang kesehatan reproduksi, persiapan psikologi sebagai perempuan yang mandiri, sekaligus memberikan pemahaman tentang generasi berencana. (WR)