
MATARAM, Warta NTB – Wakil Gubernur NTB Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M.Pd mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk memperlakukan sampah sebagai sumber daya, yang dapat dikelola agar dapat menaikkan nilai ekonomis sehingga dapat membantu masyarakat sekitar dan memberikan keberkahan.
“Jadikan sampah sebagai sumber daya, bukan sebagai musibah, sampah bukan menyebabkan masalah,” kata Wakil Gubernur NTB dalam acara Seminar Nasional dan Lokakarya Sirkular Ekonomi Pengelolaan Sampah, Rabu (27/3/2019).
Selain itu Wagub juga membahas bagaimana cara masyarakat untuk dapat mencintai NTB, dengan cara menjaga lingkungan. “Perlakuan kita saat ini yang nantinya juga akan diterima oleh generasi di masa mendatang,” jelasnya.
Kondisi pengelolaan sampah masih belum maksimal. Indonesia memasuki peringkat ke 2 penyumbang sampah ke laut setelah Cina, sebanyak 3,21 juta ton pertahun. “57 persen sampah di laut indonesia adalah plastik, 80% sampah laut berasal dari daratan,” tuturnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Ir. Madani Mukaram menjelas bahwa tujuan kegiatan ini untuk memberikan gambaran umum mengenai program pemerintah NTB yakni Zero Waste 2023, sinkronisasi program zero waste antara Pemkot/kab dan seluruh stakeholder lain di NTB, dan perencanaan langkah – langkah teknis untuk pencapaian NTB Zero Waste 2023.
Pemilahan sampah dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya masyarakat dapat menyiapkan tiga tempat sampah dengan tiga warna berbeda dan kantung plastik untuk tiga jenis sampah, sampah terpilah dikemas dalam kantung plastik sebelum dibuang dan buanglah sampah sesuai jenisnga di tempat sampah yang sudah disediakan.
Salah satu peserta Saifullah dari Asosiasi Bumi Kastural Lombok Tengah sangat mengapresiasi kegiatan yang telah dilakukan oleh Dinas LHK NTB. “Kegiatan ini sangat menarik, karena disini semua terkumpul asosiasi di NTB. Kami berharap semoga dapat tercapai seperti yang disampaikan Bu Wagub,” harapnya. (WR)