BIMA, Warta NTB – Dua orang remaja putri warga Desa Sie Kecamatan Monta Kabupaten Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat dilaporkan hanyut terseret banjir saat mandi di bawah air terjun Kalate Mbira yang berlokasi di Dusun Diha Desa setempat.
Peristiwa Nahas itu menimpa Meilani Fadillah alias Anis 14 tahun dan Melati Belqis 16 tahun. Kedua remaja ini dilaporkan hanyut terbawa banjir sekitar pukul 16.30 Wita, Selasa (26/1/2021).
Peristiwa nahas itu diketahui setelah teman korban yang pergi bersama mereka datang ke perkampungan memberitahukan kejadian itu kepada keluarga korban.
Tak menunggu lama, pihak keluarga korban bersama warga lainnya langsung melakukan pencarian dengan cara menyisir sungai yang ada di sepanjang aliran air terjun dan berharap agar kedua korban bisa ditemukan dalam keadaan selamat.
Selain itu dalam pencarian, sebagian warga ada yang menunggu di sekitar aliran sungai sori kadi, yaitu jalur sungai yang mengghubungkan air terjun dengan sungai dari arah Dam Pela, Parado.
Setelah dilakukan upaya pencarian akhirnya, satu orang korban atas nama Anis ditemukan sekitar pukul 18.00 Waktu Indonesia Tengah dalam keadaan meninggal dunia.
Jasad korban ditemukan 1 kilometer dari lokasi dia dilaporkan hanyut. Oleh keluarga Jasad siswi kelas tiga SMP ini langsung dievakuasi ke rumah duka di RT 14 RW 04 Desa Siee, Kecamatan Monta.
Kehadiran jenazah korban di rumah duka disambut isak tangis keluarga dan kerabat yang melayat seakan tidak percaya dengan musibah yang dialami oleh remaja putri yang memiliki ayah yang masih menjadi TKI di Korea Selatan ini.
Sementara Ibu korban terlihat syok menerima kenyataan atas musibah yang menimpa anak ketiganya ini.
Meski satu orang korban sudah ditemukan, namun Tim SAR, Tagana, Personel Polsek Monta, Koramil Monta bersama masyarakat masih melakukan pencarian satu korban lainnya dengan terus menyisir aliran sungai.
Setelah dilakukan penyisiran, akhirnya tim pencari menemukan jasad korban kedua sekitar 19.20 Wita. Jenazah Bilqis ditemukan di antara celah batu yang tidak jauh dari lokasi dia dilaporkan hanyut. Begitu ditemukan, atas permintaan keluarga jasad korban langsung dievakuasi ke rumah duka di Desa Sie.
Kehadiran jenazah siswa kelas tiga SMA ini disambut tangis haru keluarga dan pelayat. Karena diketahui beberapa tahun terakhir Bilqis hanyalah tinggal sebatang kara.
Orang tua sudah bercerai sejak dia masih kecil. Sementara Ibunya saat ini sedang menjadi Buruh Migran di Taiwan. Hal itu dilakukan demi untuk memenuhi kebutuhan sekolah dan masa depan anaknya. (WR-Budi)