Tuan Guru Bajang: Cinta Tanah Air dan Bela Negara Ada Dalam Al Qur’an

1352
Dihadapan ratusan jemaah yang hadir, Gubernur TGB juga sempat mengungkapkan sekilas tentang kiprahnya memimpin NTB. "Berkat ikhtiar bersama, kekompakan dan keinginan kuat dari pemangku amanah dan seluruh masyarakatnya, NTB sekarang sudah jauh berbeda," tuturnya.

Jawa Tengah, Warta NTB — Diinisiasi oleh Pondok Pesantren Al Hikmah I Benda Sirampog Brebes Jawa Tengah, Selasa, (19/12/2017), Tuan Guru Bajang (TGB) sapaan akrab Gubernur yang dianugerahi Leadership Awards 2017 terbaik dalam kepemimpinan Birokrasi dan Sosial tersebut menerangkan bahwa akar dari semangat cinta tanah air dan bela negara itu, sesungguhnya telah ada didalam Al Qur’an dan kokoh di dalam Islam.

Kebangsaan di dalam Al Quran telah dikenal dan diakui. Dalam bahasa Arab seringkali diartikan dengan “qoumiyah”. Dalam Al Quran, bangsa juga diartikan sebagai dua kelompok kaum, yakni kaum yang buruk dan kaum yang baik.

Kelompok kaum yang negatif ini seluruh atribut dan sifat sifatnya harus kita jauhi, ujarnya. Dengan menjauhkan diri dari sifat-sifat negatif tersebut, tegasnya maka kita harus menjadi bangsa yang dikehendaki dan dicintai Allah.

Menurutnya, Para nabi dan rasul diutus pada kaumnya masing-masing adalah untuk menyuntikkan nilai-nilai yang baik dan menanamkan kebaikan itu kepada umatnya. Jadi menurut TGB, kalau kita benar-benar mau meneliti dan melihat dengan jelas bahwa umat Islamlah yang sesungguhnya paling banyak memberikan kontribusi bagi kemerdekaan bangsa ini.

Lebih lanjut, TGB memaparkan bahwa Halaqoh kebangsaan ini penting untuk kita perbanyak. Tujuannya agar ada kesadaran bahwa jangan sampai kita larut terhadap stigma yang coba diciptakan oleh siapapun yang ingin mengecilkan peran umat Islam.

“Mengecilkan peran para ulama dan pesantren, dengan jalan menjauhkan umat islam dari politik, dari negara dan dari ranah publik,” tegasnya.

Caranya menurut TGB adalah dengan menumbuhkan kesadaran dengan cara saling mengingatkan dan memberikan informasi yang benar tentang peran umat islam dalam membangun bangsa dan negara ini.
TGB mengaku bersyukur dan berbesar hati menyaksikan para masyaikh di Brebes, masih menunjukkan optimisme dan punya harapan besar untuk membangun umat islam di Indonesia dengan baik.

Cara untuk mewujudkan optimisme itu, menurutnya adalah dengan menjadi bangsa yang beriman dan selalu kembali kepada Allah, berusaha mencintai dan dicintai Allah. Terus membangun persatuan dengan jalan mencari titik temu dari segala macam perbedaan yang memang telah menjadi sunnatullah, ungkapnya.

Dihadapan ratusan jemaah yang hadir, Gubernur TGB juga sempat mengungkapkan sekilas tentang kiprahnya memimpin NTB. “Berkat ikhtiar bersama, kekompakan dan keinginan kuat dari pemangku amanah dan seluruh masyarakatnya, NTB sekarang sudah jauh berbeda,” tuturnya.

Banyak pencapaian dan prestasi yang berhasil dicapai dalam sembilan tahun terakhir, diakui oleh TGB merupakan bagian dari kebersamaan. Prestasi NTB tidak hanya bisa bersaing dalam ranah regional tapi juga Nasional dan internasional dalam beberapa hal.

Kita juga bisa bersaing dengan provinsi besar lainnya. Itu berkat karunia dan kekompakan ummat islam bersama pemerintah daerah dan seluruh komponen masyarakat serta umat umat lainnya. [WR-H]