Tingkatkan Kualitas Produksi Kerupuk di Desa Telagawaru, Mahasiswa KKN Terpadu UNRAM Gelar Sosialisasi

1224
Kegiatan sosialisasi peningkatan kualitas produksi krupuk yang digelar Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Terpadu Universitas Mataram angkatan tahun 2021/2022 di Desa Telagawaru, Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat.

MATARAM, Warta NTB – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Terpadu Universitas Mataram (UNRAM) yang berlokasi di Desa Telagawaru, Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat menyusun program kerja (Proker) yang bermanfaat bagi masyarakat. Mereka mengadakan sosialisasi mengenai penggunaan bahan pembuatan kerupuk dan pembuatan nomer PIRT guna meningkatkan kualitas produksi kerupuk bagi para pelaku usaha di Desa Telagawaru.

Anang Tri Olivandi selaku ketua kelompok menjelaskan, program kerja ini bertujuan untuk memfasilitasi kelompok pengusaha kerupuk rumahan untuk meningkatkan kualitas produksi mereka terutama dalam hal keamanan bahan, nomor PIRT dan pengemasan agar kerupuk yang mereka produksi dapat memperluas pemasaran dan meningkatkan nilai/harga produknya

“Dilihat dari segi bahan yang digunakan dalam produksi kerupuk, sebagian besar masyarakat masih menggunakan soda bleng atau borax yang dilarang oleh pemerintah dalam pengolahan bahan makanan. Sehingga itu menjadi permasalahan utama bagi para pelaku usaha kerupuk rumahan,” kata Anang, Minggu (23/1/2022)

Anang menyebutkan, dalam kegiatan ini Mahasiswa KKN Terpadu Universitas Mataram menjalin kemitraan dengan dinas terkait seperti Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat untuk memberikan informasi dan sosialisasi kepada masyarakat terkait keamaan bahan dan bahayanya penggunaan soda bleng dalam produksi bahan pangan. Selain keamanan bahan, pemateri dari Dinas Kesehatan juga menyampaikan pentingnya mempunyai nomor PIRT bagi produk rumahan.

“Dengan memiliki nomor PIRT, maka para pelaku usaha kerupuk rumahan ini akan membuat jangkauan pasar dari produk mereka lebih luas bahkan bisa memasuki toko-toko modern. Para konsumen juga akan merasa tenang mengkonsumsi produk tersebut karena produk pangan tersebut sudah ada nomor PIRT yang menjamin,” ucapnya.

Anang berharap, dengan adanya kegiatan ini dapat bermanfaat bagi para pengusaha kerupuk di Desa Telagawru agar bisa membuat usaha mereka lebih berkembang lagi.

Sementara itu, Mamiq Lalu Rusli Salim selaku narasumber dari Dinas Kesehatan dalam kegiatan ini mengatakan, pihak Dinas Kesehatan akan selalu siap mendukung kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa KKN Terpadu terutama dalam sosialisasi pengolahan produk pangan yang sehat dan aman untuk dikonsusmsi.

 “Kami dari Dinas Kesehatan merasa senang dengan adanya kegiatan sosialisasi yang diadakan oleh para mahasiswa KKN ini, karena ternyata di Desa Telagawaru ini banyak sekali para pelaku usaha kerupuk rumahan. Sehingga untuk kedepannya bisa kami pantau dan berikan pelatihan bagi mereka terkait usaha mereka,” katanya.

Untuk kegiatan lanjutan, mahasiswa juga menghubungi Dinas Perindustrian untuk dapat menjadi Narasumber dalam menyampaikan bagaimana pentingnya penggunaan kemasan yang baik bagi suatu produk. Hal ini dilakukan terkait dengan program lanjutan untuk meningkatkan kualitas produksi kerupuk bagi para pelaku usaha kerupuk rumahan yang ada di Desa Telagawaru.

Banyak para pelaku usaha rumahan, kurang memperhatikan terkait pentingnya penggunaan kemasan. Kenyataannya, kemasan dapat memberikan efek yang sangat besar dalam hal menarik minat konsumen untuk mencoba atau membeli produk tersebut.

Kemasan memiliki begitu banyak manfaat, diantaranya yaitu menjaga keamanan produk, memberikan informasi singkat terkait komposisi, tanda expaid serta menjadi tempat promosi produk, serta membuat suatu produk memiliki ciri khas atau daya tarik untuk para konsumen.

“Dengan adanya kegiatan ini, kami berharap dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dalam memperoleh informasi terkait pentingnya penggunaan bahan yang aman serta bagaimana prosedur dalam pembuatan nomor PIRT dan memilih kemasan yang baik. Sehingga, dapat meningkatkan kualitas produksi kerupuk yang dikembangkan oleh para pelaku usaha kerupuk yang ada di Desa Telagawu dan dapat masuk ke toko-toko modern” tutupnya. (WR-02)