Tim Current Audit Itjenad Kunjungi Korem 162/WB

1280

MATARAM, Warta NTB – Kunjungan kerja tim Current Audit Inspektorat Jenderal TNI AD (Itjenad) di Makorem 162/WB disambut hangat Danrem 162/WB Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani, S.Sos. SH. M.Han bersama Kasrem Letnan Kolonel Inf Endarwan Yansori di ruang data Makorem jalan Lingkar Selatan Mataram, Senin (24/6/2019).

Ketua tim Current Audit Itjenad Kolonel Inf Fajar Budiman bersama lima orang anggota Itjenad akan melaksanakan kegiatan pengawasan dan pemeriksaan terhadap kinerja Korem 162/WB dan jajaaran baik secara administrasi maupun pelaksanaannya selama dua hari kedepan.

Danrem 162/WB dalam sambutannya menyampaikan Korem 162/WB dalam menjalankan program kerja senantiasa selalu berusaha untuk mencapai hasil yang optimal, namun masih terdapat beberapa kendala yang masih dihadapi.

“Dengan kehadiran Tim Current Audit Itjenad ini, kami berharap agar dapat memberikan masukan kepada kami sehingga kedepan dapat semakin lebih baik guna tertib administrasi terkait dengan pertanggung jawaban keuangan, penyelenggaraan kegiatan maupun pelaporan dengan harapan tidak terjadi lagi kesalahan,” ungkap Danrem.

Untuk itu, lanjutnya, kepada seluruh staf Makorem dan Komandan satuan jajaran Korem 162/WB agar memberikan informasi yang dibutuhkan oleh Tim Current Audit Itjenad dengan keterbukaan dalam menyampaikan penjelasan dan jawaban.

“Jangan ada hal-hal yang disembunyikan atau memanipulasi data, sehingga tidak menghambat kegiatan pengawasan dan pemeriksaan yang dilaksanakan oleh Tim Itjenad,” harap pria kelahiran Jakarta tersebut.

Selain itu, sambung Danrem, kegiatan ini juga merupakan upaya preventif terhadap kemungkinan terjadinya penyimpangan atau penyalahgunaan yang bisa menghambat kinerja organisasi.

Sementara Ketua tim Current Audit Kolonel Fajar Budiman menyampaikan kegiatan ini sebagai pendahuluan Current Audit untuk menyamakan persepsi, mendampingi, membimbing sehingga kedepan apabila dilakukan Post Audit tidak ditemukan adanya kesalahan administrasi atau temuan-temuan yang tidak perlu.

Untuk itu, lanjutnya, harus ada koordinasi antara pembuat rencana maupun laporan dengan pembuat Perwabku sehingga sinkron antara rencana dan laporan dengan Perwabku.

“Kita berharap agar apa yang dibutuhkan dan koreksi dari tim segera diperbaiki dan disesuaikan dengan harapan tidak ada lagi kesalahan administrasi maupun penyimpangan penggunaan anggaran,” tutupnya. (WR)