Tiba di Pontianak, Gubernur TGB Disambut Lantunan Salawat Badar

1737
Dalam khotbahnya, ahli Tafsir Al-Qur'an ini menguraikan bahwa modal utama bagi seorang hamba ketika ingin mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat adalah Iman Islam, Taqwa dan Ilmu.

Pontianak, Wartantb.com — Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi, yang lebih dikenal sebagai Tuan Guru Bajang (TGB) melaksanakan kunjungan silaturahmi ke Pontianak Kalimantan Barat, sejak hari Jumat hingga  hari Minggu (17-19/11/2017).

Kehadiran Gubernur NTB yang juga Al Hafidz   di Kota Khatulistiwa ini atas undangan  Sultan Pontianak ke IX,  Sri Paduka Maulana Syarif Machmud Melvin Alkadrie, SH untuk menghadiri acara silaturahmi Akbar bersama Sultan Pontianak, Para Alim Ulama dan pemerintah daerah serta para tokoh Masyarakat se-Kalimantan Barat.

Tiba  di Bandara Supadio Pontianak Jumat siang (17/11-2017), semenjak keluar dari pintu Bandara,  TGB disambut Pangeran Syarif Machmud Alkadrie, diiringi lantunan Sholawat Badar dari masyarakat utusan sultan menyambut kehadiran cucu pahlawan nasional pertama asal NTB, TGKH. M. Zainuddin Abdul Madjid tersebut.

Kemudian, utusan Sultan membacakan Titah Raja yang berisi “Kami yang menjunjung Titah Silaturahim Akbar dari Yang mulia Sultan pontianak ke-9, Sri Paduka Maulana Syarif Machmud Melvin Alkadrie, SH, menyampaikan pesan bahwa mengundang Yang Mulia Dr. TGH. M. Zainul Majdi untuk menghadiri undangan Kesultanan Kadriah Istana Kadriah Pontianak. Maka dimohon kepada yang mulia TGH. M. Zainul Majdi dan rombongan untuk menerima penjemputan kami dari Kesultanan Kadriah Pontianak”.

Dari bandara, TGB langsung menuju Masjid Sultan Syarif Abdurrahman Pontianak . Masjid ini merupakan masjid tertua di Pontianak yang berdiri sejak abad ke 17 Masehi. Letaknya persis disamping Sungai Kapuas yang merupakan sungai terpanjang di Indonesia. Di masjid ini, TGB menjadi khatib shalat Jum’at.

Dalam khotbahnya, ahli Tafsir Al-Qur’an ini menguraikan bahwa modal utama bagi seorang hamba ketika ingin mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat adalah Iman Islam, Taqwa dan Ilmu. Ketika seorang hamba menjalankan ibadah dan kebaikan sabagai wujud ketaqwaan kepada Allah SWT, maka kemanfaatannya akan kembali pada dirinya.

Sebaliknya  bila menghiasi hidup dengan kekufuran, maka kemudaratannya-pun akan kembali pada yang bersangkutan, terangnya. Karakteristik Islam adalah membawa kemudahan atau kelapangan. Yaitu Allah SWT telah memberikan pedoman yang menjadi petunjuk bagi umatnya menuju kebaikan.

Allah tidak pernah memberikan kesulitan tetapi justeru memberikan kalapangan menjalankan ibadah untuk mencapai kebahagiaan. Tetapi harus dengan ketaqwaan dan keimanan untuk terus berupaya menunaikan ibadah dengan cara yang tepat sesuai tuntunan Allah dan rasulnya.

“Allah SWT menurunkan agama-Nya melalui Baginda Rasulullah SAW tidak untuk mempersulit ummatnya melainkan untuk memberikan kemudahan dalam semua sisi kehidupan manusia. Kalau yang paling dicari oleh manusia adalah kebahagiaan, maka Islam datang untuk memberitahu kita cara-cara untuk memperoleh kebahagiaan itu,” papar Gubernu ahli tafsir al Qur’an ini.

Seusai shalat Jum’at, TGB ditemani sultan dan pangeran berjalan kaki menuju Istana Kadariah yang letaknya sekitar 200 meter. Di istana yang didirikan oleh Sultan Syarif Abdurrahman al Kadari ini, TGB dan rombongan menerima jamuan santap siang. Seusai jamuan, dilanjutkan dengan shilaturahmi akbar antara sultan dengan TGB. [WR-01/H]