Mataram, Warta NTB – Peristiwa gerhana bulan total atau yang dikenal dengan ‘Super Blue Blood Moon’ yang terjadi pada Rabu, (31/1/2018) malam dihormati umat muslim Nusa Tengga Barat (NTB) dengan menggelar sholat sunnah khusuf atau sholat sunnah gerhan yang dipusatkan di Masjid Hubbul Wathan, Islamic Center NTB.
Sholat sunnah khusuf yang digelar malam itu dihadiri Gubernur NTB Dr. TGH. M. Zainul Majdi dan Wakil Gubernur NTB H. Muh. Amin SH M.Si. Di dalam Islam dianjurkan apabila terjadi fenomena alam berupa gerhana bulan atau matahari, maka umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan sholat sunnah khusuf.
Gubernur yang menjadi imam sholat gerhana mengaku sangat bersyukur dapat melaksanakan ibadah sholat sunnah khusuf, karena menurutnya peristiwa gerhana bulan total (super blue blood moon), seperti yang terjadi malam itu merupakan fenomena alam langka dan sangat istimewa.
“Peristiwa gerhana bulan total ini pernah terjadi 152 tahun yang lalu, bahkan mungkin para pendahulu kita tidak pernah menemukan peristiwa yang luar biasa ini. Bahkan segala do’a yang dipanjatkan pada saat terjadinya gerhana, insya Allah akan diijabah oleh Allah SWT,” ungkap gubernur yang lebih dikenal dengan Tuan Guru Bajang (TGB) ini.
Di hadapan puluhan ribu jama’ah, TGB menguraikan fenomena gerhana bulan atau gerhana matahari merupakam tanda-tanda kekuasaan Allah SWT. Karena itu, Gubernur Ahli Tafsir tersebut mengajak masyarakat muslim di NTB untuk memperbanyak beristigfar, memohon ampunan kepada Allah SWT.
Selain itu, umat muslim juga dituntut untuk memperbanyak takbir dengan mengagungkan Allah SWT agar terhindar dari sifat takabur, melakukan sholat sunah gerhana bulan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW dan memperbanyak ibadah sosial sebagai wujud kepedulian kepada sesama dengan bersadaqoh.
“Kita sambut fenomena langka ini dengan banyak istigfar, takbir, sholat sunah dan ibadah sosial dengan bersadaqoh,” imbuhnya.
Tuan guru muda ini menghimbau generasi muda Islam agar tidak hanya mendalami ilmu agama saja. Namun juga mempelajari ilmu-ilmu lain seperti astronomi sehingga mampu menggali dan mengetahui kejadian fenomena-fenomena alam seperti saat ini.
TGB juga mengajak masyakat NTB untuk senantiasa mendo’akan kebaikan bangsa dan negara Indonesia, khususnya NTB agar dijauhkan dari segala musibah dan dijadikan negara dan daerah kita aman, damai dan sejahtera.
Pada tempat yang sama, ahli ilmu falak Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram Dr. Abdul Fatah menjelaskan fenomena gerhana bulan total yang terjadi saat ini disebut super blue blood moon karena Supermoon terjadi saat bulan purnama berada di perigee.
Ini berarti sekitar 14 persen bulan akan lebih terang dari biasanya, blue moon artinya ada dua bulan purnama dalam sebulan, sedangkan Penumbra lebih merupakan bayangan parsial yang disebabkan oleh sebagian cahaya Matahari yang diblokir oleh Bumi.
“Sementara saat melewati sepenuhnya umbra Bumi, Bulan akan berwarna kemerahan karena menyerap cahaya Matahari saat gerhana, Oleh sebab itu terjadinya gerhana Bulan total pada tanggal 31 januari 2018 cukup lama, karena menggabungkan tiga peristiwa sekaligus, yakni super moon, blue moon dan blood moon,” jelasnya. (WR-02)