BIMA, Warta NTB – Mengawali tahun pelajaran 2020/2021, Sekolah Menengah Kejuruan Islam Terpadu (SMK IT) Ulil Albab Lambu membuka pendaftran siswa baru. Pembukaan pendaftaran yang dilakukan oleh salah satu SMK swasta di Kecamatan Lambu, Kabupaten Bima ini dimulai sejak tanggal 13 Mei 2020.
Wakasek Kesiswaan Hermansyah, S.Pd mengatakan, bagi calon siswa yang ingin mendaftar bisa langsung mendatangi panitia di sekolah dengan mengambil formulir dan mendaftarkan diri sebagai calon siswa.
“Untuk mendaftar para calon siswa bisa langsung mendatangi sekolah dengan mengambil formulir dan mendaftar ke panitia yang telah dibentuk sekolah,” katanya.
Pria yang akrab disapa Kendy ini menjelaskan, SMK IT Ulil Albab merupakan sekolah yang lahir dari perpaduan ide dan gagasan, serta telaah ilmiah dan beroperasi sejak tanggal 7 Juli 2017 dengan empat kompetensi keahlian antara lain Agribisnis Tanaman Pangan dan Holtikultura (Pertanian), Agribisnis Ternak Ruminansia (Peternakan), Tehnik Komputer dan Jaringan (TKJ) dan Asisten Keperawatan (AP).
“Untuk itu, lembaga yang pantas untuk mengajar, mendidik, membina serta membentuk potensi sumber daya manusia yang mumpuni sesuai kebutuhan adalah Sekolah SMK IT Ulil Albab,” sebutnya.
Selain itu, lanjut Kendy, yang melatar belakangi pendirian SMK IT Ulil Albab karena dilihat dari letak Geografis wilayah bagian Timur Kabupaten Bima yang terdiri dari beberapa kecamatan terdekat seperti Wawo, Sape, Lambu dan Langgudu serta masyarakat Bima pada umumnya sebagian besar bertani, beternak berkebun dan sebagian melakuka usaha bisnis sebagai pencahariannya dalam memenuhi kebutuhan hidup.
“Maka dengan kehadiran SMK IT Ulil Albab akan menjawab tantangan peradaban dan mampu memberikan warna baru untuk mewujudkan ekonomi, pendididkan dan kesehatan di tengah masyarakat. Pada moment perekrutan calon siswa baru ini, kami sangat berharap partisipasi dan kerja sama semua pihak untuk mendukung niat baik ini,” ajaknya.
Di sisi lain tambah dia, saat ini banyak potensi sumber daya alam hayati dan non hayati terabaikan atau tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal, dalam mengolah sumber daya alam menjadi produk unggulan yang bisa dipasarkan secara Nasional.
“Salah satu contohnya, sampai saat ini kita masih membeli benih dan bibit dari luar daerah seperti bibit padi, cabe, tomat, kacang panjan, buah-buahan dan lain sebagainya. Hal ini menandakan bahwa kita lemah dalam potensi sumber daya manusia (Processing Expert),” tambah dia.
Di tempat yang sama, Kepala Sekolah Jamaluddin, S.Pd.I mengatakan, saat ini sekolahnya terus berbenah untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan sarana sekolah, meski demikian sekolah ini masih membutuhkan perthatian pemerintah.
Berbagai sarana yang dibutuhkan di antaranya seperti ruangan belajar mengajar, ruangan guru, perpustakaan, laboratorium dan media pembelajaran sebagai alat praktek siswa.
“Kami berharap perhatian pemerintah agar bisa membantu peningkatan sarana dan prasarana pendidikan di sekolah kami karena itu sebagai salah satu penunjang proses kegiatan belajar mengajar di sekolah kami,” harapnya. (WR-Uddin)