Sitti Rohmi: Gunakan Hak Pilih Sesuai Hati Nurani

1389
Calon wakil gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Dr Hj Sitti Rohmi Djalilah. (Foto Antaranews/Ist).

Mataram, Warta NTB — Calon Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat Sitti Rohmi Djalilah mengatakan masyarakat NTB harus memaknai pemilihan umum kepala daerah dalam konteks ibadah.

“Kemajuan provinsi kita ada di tangan kita semua. Gunakan hak pilih sesuai hati nurani, cek rekam jejak para calon, baca bismillah sebelum mencoblos, doakan untuk kemajuan, kan ibadah jadinya,” kata Rohmi saat berada di Lingkungan Karang Buyuk, Kecamatan Ampenan Selatan, Mataram, Rabu (28/2/2018).

Calon wakil gubernur (cawagub) yang berpasangan dengan calon gubernur (cagub) dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Zulkieflimansyah itu menyebutkan kalau dirinya bersama Zulkieflimansyah bertekad mengikuti proses pilkada sesuai aturan.

“Kami ingin menjadikan masa kampanye ini sebagai masa untuk memberitahukan kepada masyarakat tentang misi, visi serta gagasan dan ide,” katanya.

Rohmi mengatakan pihaknya tidak menginginkan masa kampanye ini menjadi ajang gontok-gontokan dengan calon lain.

Menurut dia, sudah saatnya NTB matang berdemokrasi di mana masing-masing calon lebih mengutamakan adu ide dan gagasan ketimbang gontok-gontokan untuk saling menjatuhkan.

“Masyarakat harus tenang dan tenteram selama kampanye ini. Ingat, tujuan kita baik, mari kita lakukan dengan cara yang baik. Jangan ada permusuhan,” ujarnya.

Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur NTB sejak 15 Februari sudah memulai kampanye secara resmi.

Ada empat pasangan calon yang ikut dalam kontestasi Pilkada NTB 2018. Zulkieflimansyah-Rohmi merupakan pasabgan nomor urut tiga yang diusung PKS dan Partai Demokrat.

Tiga pasangan calon lainnya adalah nomor satu Moh Suhaili dan Muhammad Amin yang diusung oleh Partai Golkar, Partai Nasdem dan Partai Kebangkitan Bangsa.

Sementara, pasangan nomor urut dua Ahyar Abduh dan Mori Hanafi yang diusung oleh Partai Gerindra, PPP, PAN, PDIP, PBB dan Hanura. Nomor urut empat pasangan yang maju lewat jalur perseorangan Ali bin Dahlan dan Lalu Gede Sakti. (*)

Sumber: Antara