Serius Tangani Kerusakan Hutan Parado, Aparat Gabungan Tangkap Lima Tersangka Illegal Logging

2545
Patroli gabungan yang dilakukan aparat TNI Polri dan instansi terkait lainnya di lokasi hutan Parado berhasil mengamankan lima orang tersangka pelaku illegal logging.

BIMA, Warta NTB – Setelah mendapat instruksi dari Kepala BNPB RI Letnan Jenderal TNI Letnan Jenderal TNI Doni Monardo dan Danrem 162/WB saat berkunjung di Dam Pela Parado Kabupaten Bima beberapa hari lalu, untuk menyelamatkan hutan dari pembalakan liar dan illegal logging.

Aparat gabungan yang terdiri Kodim 1608/Bima, Polsek Monta, KPH dan intansi terkait mulai melaksanakan Operasi Gabungan dengan meyisir hutan dan menangkap para pelaku perambah hutan dan illagal logging.

Patroli gabungan yang dilakukan, Senin (23/12/2019). Aparat gabungan berhasil mengamankan lima orang terduga pelaku pembalakan liar bersama barang bukti berupa 1 unit mobil pick up, mesin senso dan 222 batang kayu, namun sempat dihadang oleh masyarakat Desa Kanca, Kecamatan Parado dengan menutup ruas jalan di desa setempat karena memprotes penangkapan lima warga terduga pelaku illegal logging.

Meski sempat dihadang, namun aparat keamanan tetap mengambil tindakan tegas dengan mengamankan para pelaku yang saat ini telah berada di Mako Polres Bima. Adapun para pelakukan yang diamankan masing-masing beinisial As (43 tahun), Bu (42 tahun), As (32 tahun), Nu (32 tahun) dan Sa (35 tahun), namun dua orang terduga berhasil melarikan diri.

Sebelumnya pada hari senin kemarin aparat gabungan mendirikan Pos Komando (Posko) dan menentukan sasaran serta pembagian tim. Dalam patroli gabungan tim dibagi dua. Tim satu dipimpin Danramil Monta bersama anggota Polsek dan instansi lainnya dengan sasaran Desa Kuta dan Desa Paradowane dan tim dua dipimpin Danki A Yonif 742/SWY Kapten Inf Satria Perkasa Bahar dengan sasaran Desa Kanca, Kecamatan Parado.

Komandan Kodim 1608/Bima Letnan Kolonel Inf Bambang Kurnia Eka Putra saat dikonfirmasi membenarkan perihal tersebut dengan harapan hutan dan lingkungan terselamatkan dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.

“Ini harus menjadi atensi kita bersama dengan melakukan upaya penyelamatan hutan dengan melibatkan seluruh stake holder, instansi terkait bahkan seluruh komponen masyakarat harus ikut berperan aktif dalam menjaga hutan,” ujar Dandim.

Menurutnya, persoalan hutan tidak hanya menjadi atensi ditingkat bawah, namun juga menjadi perhatian khusus pemerintah pusat karena hutan sudah sangat memprihatinkan akibat pembalakan liar.

Seperti kita ketahui bersama, lanjut pria yang dikenal humanis tersebut, pada musim kemarau, rata-rata kita mengeluh kekurangan air bersih dan pada musim hujan terjadi banjir dan tanah longsor karena hutan sebagai penyangga dan penyedia air sudah tidak berfungsi sebagaimana mestinya.

Untuk itu, kata Dandim, pihaknya mengimbau dan mengajak seluruh komponen masyarakat mari kita bersatu padu selamatkan hutan sehingga bisa diwariskan kepada anak cucu kita kedepan.

Terpisah, Komandan Korem 162/WB Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani, S.Sos. SH. M.Han kepada insan pers mengatakan terkait dengan pengamanan hutan, Kepala BNPB RI sudah melakukan peninjaun di Parado, dan di sana terjadi penggundulan hutan yang luar biasa. “Ini sangat mengkhawatikan akan keselamatan hutan dan membahayakan kehidupan manusia karena sekitar 8000 hektar kawasan hutan sudah rusak,” sebut Danrem.

Adapun dampak pembalakan liar, debet air menjadi sangat berkurang dan terjadi pendangkalan. “Dulu disana ada air terjun dan sekarang tidak ada tetesan air sama sekali,” terang orang nomor satu di jajaran Korem tersebut.

Terkait kondisi tersebut, pihaknya bersama Polri, KPH dan instansi terkait sudah membuat Posko di Parado dan kemarin langsung melakukan Patroli, dan berhasil mengamankan lima orang terduga pelaku perambahan hutan berserta barang bukti diamankan di Polres Kabupaten.

“Sesuai arahan Kepala BNPB RI, agar kedepan dilaksanakan rapat di tingkat Provinsi untuk mengamankan dan menyelamatkan hutan sekaligus mensosialisasikan tentang penanaman pohon kepada masyarakat,” pungkasnya. (WR)