BIMA, Warta NTB – Memasuki masa sidang I tahun 2021, Muhammad Sidik, SH anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bima, Daerah Pemilihan (Dapil) I yang meliputi Kecamatan Woha, Monta dan Parado melaksanakan kegiatan reses di Dusun Diha, Desa Sie, Kecamatan Monta.
Kegiatan reses yang dilakukan di sebuah perkebunan di So Diwu Wune Dusun Diha, Kamis (11/3/2021) dilaksanakan dalam suasana santai dan penuh keakraban serta tidak menghilangkan makna sebuah reses untuk menyerap aspirasi dan menyapa konstituen.
Pada kegiatan reses ini, ada beberapa hal yang disampaikan oleh masyarakat seperti kesulitan air bagi petani untuk mengairi lahan pertanian di musim kemarau. Hal itu disampaikan oleh Kepala Dusun Diha H. Sirajudin.
Di hadapan anggota dewan yang low profile ini, H. Sirajudin berharap terkait minimnya air di Dusun Diha agar bisa dibuatkan bor dalam untuk pengairan sawah, Dam Mini dan Jalan Tani.
“Karena di dusun kami sangat minim dengan air, maka selaku warga Dusun Diha kami meminta kepada Pak Dewan untuk menghadirkan Bor Dalam/Bor Canada di dusun kami melalui dana aspirasi atau pokok pikiran (Pokir) dewan,” harapnya.
H. Sirajudin menjelaskan, terkait luasnya lahan yang membutuhkan air pada musim kemarau di So Diwu Wune 1 dan So Diwu Wune 2 sekitar 35 hektar dan lahan tersebut belum dialiri air dari Dam Pela Parado.
“Pada musim hujan memang kami tidak susah dengan keberadaan air di So Diwu Wune 1 dan So Diwu Wune 2, tapi pada saat musim kemarau kami sangat susah mendapatkan air untuk bertani,” ungkapnya.
Disampaikan juga, untuk bercocok tanam, para petani hanya bisa menanam pada musim penghujan, sementara pada musim kemarau, semua lahan yang ada di lokasi hanya akan menjadi lahan tidur.
“Kami hanya bisa menanam satu kali dalam setahun yang seharusnya tiga kali, tapi karana minimnya air di musim kemarau, terpaksa kami menanam kedelai dan kadang lahan hanya dibiarkan kosong karena tidak ada pasokan air,” sebutnya.
Di lokasi, Muhammad Sidik yang ditemui wartawan mengatakan, reses masa sidang 1 adalah agenda menyerap aspirasi masyarakat sebagai bahan pertimbangan perencanaan pembangunan, agar pada pelaksanaan pembangunan tepat sasaran dan sesuai kebutuhan masyarakat.
“Dalam kegiatan reses ini ada beberapa aspirasi masyarakat yang kami serap di antaranya pembangunan Dam Mini, Bor Dalam dan Jalan Tani,” ujar politisi partai Golongan Karya ini.
Pria yang akrab disapa Bang Didi ini mengungkapkan, usulan dari masyarakat ini insya Allah akan kita upayakan dan direalisasikan pada tahun 2022, mengingat pagu anggaran untuk tahun 2021 banyak dipangkas untuk penanganan dan pencegahan Covid-19 sehingga banyak agenda pembangunan dan pemberdayaan di tahun 2021 banyak yang tertunda dan terpaksa dipending.
“Beberapa usulan masyarakat ini Insya Allah dalam waktu dekat akan diupayakan dan kami juga akan melibatkan pihak lain seperti Dinas PUPR dan dinas-dinas terkait untuk melakukan survei langsung lokasi,” katanya.
Ditambahkannya, reses merupakan komunikasi dua arah antara legislatif dengan konstituen melalui kunjungan kerja secara berkala dan kegiatan ini dimanfaatkan untuk menyerap dan menampung aspirasi yang menjadi kebutuhan urgen masyarakat untuk diperjuangkan.
“Semua usulan reses hendaknya tidak sekedar ditampung melainkan di wujudkan sebagai bentuk respon atas kebutuhan urgen masyarakat,” imbuhnya.
Terlihat hadir dalam kegiatan reses ini, Kadus Waworada Wahyudin, S.Pd, tokoh pemuda Desa Sie dan sejumlah tokoh masyarakat Dusun Diha. (WR-Bud)