Prajurit TNI dan Masyarakat Terus Bersihkan Puing Bangunan Pasca Gempa

1251

Maratam, Warta NTB – Prajurit TNI yang tergabung dalam Komando Tugas Gabungan Terpadu rehabilitasi dan rekontruksi Lombok pasca gempa masih terus melaksanakan pembersihan puing-puing rumah dan fasilitas umum sisa gempa Lombok.

Tidak hanya membersihkan puing-puing bangunan, Tim juga merobohkan rumah dan sekolah yang mengalami rusak parah akibat diguncang gempa yang terjadi di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) beberapa waktu lalu

Seperti yang dilaksanakan oleh Prajurit TNI dari satuan Zeni didampingi Serda Achmad Riyanto Babinsa Koramil 1606-07/Gunung Sari bersama warga melakukan gotong-royong membersihkan puing dan merobohkan salah satu rumah warga di Dusun Lendang Bajur, Desa Gunung Sari, Kecamatan Gunung Sari, Lombok Barat, Rabu (5/9/2018).

Kepala Dusun (Kadus) Lendang Bajur, H. Hamdi (46) mengatakan, berdasarkan kesepakatan warga sebelum merobohkan rumah atau bangunan, aliran listrik terlebih dahulu diputuskan, ini dilakukan untuk menghindari korsleting listrik .

Menurutnya, rumah warga yang mengalami rusak ringan dan rusak berat akibat gempa di dusunya sebanyak 800 rumah dan tidak ada korban jiwa, hanya beberapa orang yang mengalami luka ringan dan 6 orang mengalami luka berat akibat tertimbun bangunan rumah yang robo dan saat ini sedang dalam masa pemulihan.

“Alhamdulillah kita sangat bersyukur dengan datangnya aparat dari
TNI, pemerintah, relawan dan pihak lain yang ikut membantu, jadi beban ini
terasa ringan. Apalagi saat membersihkan puing-puing bangunan, coba kalau kita pakai cara manual, tentu susah, untung ada alat berat jadi lebih ringan,” ungkapnya.

Lebih lanjut, H. Hamid mengatakan, alat berat TNI sudah lima hari berada di dusun Lendang Bajur, sebelumnya alat berat TNI membantu membersihkan puing-puing bangunan di dusun lain.

“Kita bekerjasama dengan anggota, istirahat dan makan bersama sama. Alhamdulillah sampai sekarang sudah
tujuh rumah yang sudah dirobohkan, di RT 1, tinggal tiga rumah
lagi,” ujarnya.

Kepala Dusun mengungkapkan, sebelum warga memiliki uang untuk membangun kembali rumah mereka, warga berharap agar dibuatkan rumah hunian sementara. Selain itu, sekolah yang rusak agar segera diperbaiki sehingga anak-anak dapat kembali bersekolah dengan aman dan nyaman.

“Ada Tanah wakaf yang bisa kita manfaatkan untuk membuat rumah sementara. Karena sudah dirasa aman ada juga warga yang sudah membuat tenda darurat di atas tanahnya yang sudah dibersihkan sepulang mereka dari tempat pengungsian,” tutupnya. (WR)