Pemerintah Kabupaten Lobar Gelar Gerakan Dukung GERMAS

1137
Ditekankan bupati, agar berakselerasi dalam peningkatan harapan hidup ini, minimal menyamai rata-rata AHH di tingkat nasional sebesar 70 tahun.

Giri Menang, Wartantb.com – Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas), merupakan salah satu program dalam rangka mengajak masyarakat untuk mencegah, untuk lebih dulu sadar sebelum sakit. Karena sehat itu anugerah dari Allah SWT untuk terus dijaga, sehingga dalam hidup dan kehidupan bisa dinikmati dengan baik.

Hal tersebut dikemukakan oleh Bupati Lombok Barat (Lobar), H. Fauzan Khalid dalam arahannya pada gelaran Gerakan Ayo Dukung Germas di Aula Utama Kantor Bupati Lobar di Giri Menang-Gerung, Rabu (8/11/2017).

Menurut bupati, ada banyak konten dan aktivitas yang terkandung dalam germas ini. Dia yakin, seluruh masyarakat tahu konten dan materi dalam hidup sehat yang harus dilakukan. Untuk itu, bupati mengajak seluruh komponen masyarakat dan pemerintah untuk mensosialisasikan Germas ini.

Secara khusus di Lobar, dari waktu ke waktu, dicontohkan angka harapan hidup (AHH) terus meningkat.

“Sekarang posisi angka AHH kita 65 tahun,” paparnya di hadapan Pejabat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Direktur Poltekes Mataram, Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) Lobar serta sejumlah mahasiswa/i Poltekes Mataram yang tengah melakukan penelitian di Lobar.

Ditekankan bupati, agar berakselerasi dalam peningkatan harapan hidup ini, minimal menyamai rata-rata AHH di tingkat nasional sebesar 70 tahun. Dan melalui Germas ini lanjutnya, memiliki peran untuk ikut mendorong meningkatnya tingkat rata-rata lama hidup masyarakat Lobar.

Hal lain yang disinggung bupati, dia melihat belakangan ini, aktivitas masyarakat untuk mengunjungi fasilitas kesehatan selalu meningkat. Dari kacamata Dikes, harus dipandang sebagai sebuah tantangan, karena menurut bupati, semakin sedikit masyarakat yang datang berobat, justru dari sisi Dinas Kesehatan dinyatakan sebuah keberhasilan.

“Yang penting promotif dan preventifnya perlu ditonjolkan,” sebut bupati.

Terkait dengan kegiatan Germas, gerakan ini tidak akan berhasil jika hanya segelintir lembaga yang turut proaktif. Namun sebaliknya, Germas ini bisa sukses jika semua komponen pemerintah dan masyarakat turut terlibat di dalamnya.

“Kita meminta bantuan semua pihak, Germas ini mudah-mudahan menjadi gerakan massal,” harapnya.

Senada dengan itu, kegiatan ajakan untuk mendukung Germas ini, merupakan penjabaran dari kegiatan Kemenkes, disambut oleh DPR, selanjutnya menjalar ke tingkat yang lebih bawah yakni keluarga besar Poltekes Mataram.

“Masyarakat juga perlu mendapat sosialisasi dari kegiatan gerakan hidup sehat ini,” harap bupati.

Di tempat yang sama, wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Dra. Hj. Ermalena mengatakan, dari hasil penelitian terakhir oleh Kemenkes RI menyatakan, saat ini pola penyakit sudah berubah. Kalau dulu disebut penyakit menular, sekarang penyakit tidak menular. Ini secara mudah bisa terindikasi, semisal di sekitar lingkungan rumah. Kalau ada yang meninggal, bisa dipastikan karena stroke, hipertensi, diabet, jantung atau gula darah.

“Ini yang terjadi di sekitar masyarakat kita,” kata Ermalena.

Melihat kondisi ini, maka keluarlah kebijakan pusat melalui Germas. Tujuannya, agar masyarakat memiliki pola hidup sehat. Oleh karena itu lanjut dia, ada beberapa perintah dari Germas ini. Perintah itu antara lain, melakukan gerakan fisik selama 30 menit dalam sehari, mengkonsumsi sayur dan buah yang cukup, jangan datang ke Puskesmas hanya saat sakit, berhenti merokok, tidak mengkonsumsi alkohol, melakukan BAB dalam jamban dalam rumah.

“NTB harus lebih baik, jangan sampai saya dikatakan tidak ikut berpartisipasi,” jelas anggota DPR RI Dapil NTB ini. (LPA/hum)