BIMA, Warta NTB – Kondisi jalan tani yang mulai rusak dan berlubang membuat para petani kesulitan mengangkut hasil pertanian mereka. Oleh karena itu pemerintah desa bersama kelompok tani dan masyarakat Desa Kalampa, Kecamatan Woha , Kabupaten Bima melaksanakan gotong royong perbaikan jalan tani.
Kegiatan perbaikan jalan tani sepanjang 2,5 kilometer yang dilaksanakan di Dusun Rade, Desa Kalampa, Minggu (14/3/2021) dipimpin langsung Kades Kalampa Baharuddin. Dalam kegiatan ini masing-masing warga membawa perlengkapan sendiri seperti tembilang, sekop, cangkul maupun alat lainnya
Kades Kalampa Baharuddin di sela-sela kegiatan gotong royong menyampaikan, kegiatan gotong royong ini merupakan wujud solidaritas antara pemerintah desa dan kelompok tani serta masyarakat.
“Jalan tani yang kami perbaiki ini selain menjadi jalan untuk memuat hasil pertanian juga merupakan jalan alternatif bagi masyarakat menuju Kantor Bupati Bima,” katanya.
Dijelaskan Kades, ketikan ada acara-acara besar di kantor Bupati Bima otomatis jalan raya di depan kantor bupati akan macet total, jadi untuk menghindari kemacetan itu jalan tani inilah yang menjadi alternatif utama.
“Oleh karena itu melihat jalan tani yang sudah mulai rusak dan berlubang kami bersama kelompok tani dan masyarakat melakukan gotong royong memperbaiki jalan hari ini,” sebutnya.
Dalam kegiatan ini warga dan kelompok tani melakukan penimbunan dan menutup jalan-jalan berlubang dengan tanah urukan sehingga jalan tersebut bisa rata kembali dan tidak menyulitkan kendaraan yang melewatinya.
Karena jalan ini juga merupakan jalan alternatif menuju kantor bupati, Kades berharap agar ada perhatian pemerintah daerah untuk meningkatkan jalan tani ini dengan cara mengaspal.
“Karena ini menjadi jalan alteratif menuju kantor bupati, kami harap jalan tani ini bisa diaspal oleh pemerintah daerah sehingga memudahkan petani dan juga pengguna jalan lainnya,” harap Kades.
Di tempat yang sama Kasi Pembinaan Kemasyarakatan Abdul Haris, S.Sos mengatakan, jalan tani ini sangat strategis bagi masyarakat untuk membuka peluang usaha apalagi jalur ini dekat kantor bupati.
“Kalau jalan sudah diaspal masyarakat bisa membuka usaha seperti kedai kopi dan tempat tongkrongan anak muda, mengingat tempatnya cukup strategis,” katanya.
Abdul Haris mengungkapkan, kalau untuk dana desa masih belum cukup untuk pengaspalan jalan karena masih banyak program lain yang juga perlu dianggarkan apalagi untuk tahun 2021 banyak diposkan untuk penanganan Covid-19.
“Untuk itu yang menjadi harapan kami adalah pemerintah daerah bisa mengucurkan anggaran untuk pengaspalan jalan tani yang ada di dekat kantor bupati tersebut, karena selain digunakan oleh petani Desa Kalampa, jalan ini juga bisa digunakan oleh pengguna jalan umum,” ujarnya. (WR-IG)