Mataram, Wartantb.com – Salah satu yang menarik perhatian pada syukuran ulang tahun (Rumah Sakit Jiwa) RSJ Mutiara Sukma ke-27 adalah diresmikannya klinik memori. Klinik yang diresmikan Gubernur NTB, Dr. TGH M Zainul Majdi, Selasa (27/01/2017) tersebut merupakan pusat layanan kesehatan yang berfokus pada pasien dengan gangguan daya ingat.
Klinik tersebut melayani skrining, evaluasi dan penatalaksanaan gangguan fungsi kognitif, dan neurodegeneratif lainnya. Contohnya pada pasien stroke, epilepsi, HIV/Aids dibuka dari hari senin sampai sabtu pukul 08.00 – 12.00 Wita.
Gubernur mengungkapkan, RSJ Mutiara Sukma kini telah bertransformasi menjadi tempat yang nyaman dan menyenangkan. Dahulu Selagalas identik sebagai tempat yang tidak seorang pun ingin berkunjung kesana. Hari ini bisa disaksikan RSJ Mutiara Sukma memiliki penataan yang tidak hanya bersifat fisik tetapi pelayanan yang lahir dari ketulusan.
“Alhamdulilah, RSJ Mutiara Sukma telah banyak menorehkan prestasi-prestasi, salah satunya adalah akreditasi paripurna. Akreditasi ini harus dimaknakan sebagai titik awal yang perlu terus dijaga dengan cara meningkatkan pelayanan, dan pelayanan tersebut harus lahir dari hati yang ikhlas,” himbaunya.
Di hadapan Ketua DPRD Provinsi NTB Hj. Baiq Isvie Rupaeda,S.H.,M.H., Sekda Provinsi NTB Ir. H. Rosiady H. Sayuti, M.Sc., Ph.D., dan Kepala SKPD Lingkup Provinsi NTB, Gubernur menekankan penting untuk melaksanakan sesuatu dengan komitmen agar dapat menghasilkan sesuatu yang dapat dirasakan dan disaksikan.
“Hal ini dapat kita lihat dari para penampil yang dulunya merupakan pasien RSJ Mutiara Sukma, kini bisa menyuguhkan penampilan yang menarik untuk kita saksikan.”
Gubernur juga mengajak untuk menghapus “stereotype” bahwa orang yang dirawat di RSJ ini adalah orang yang berbeda.
“Saudara-saudara kita yang mengalami gangguan jiwa adalah makhluk normal yang karena suatu dan lain hal harus menerima perawatan di rumah sakit ini,” katanya.
Oleh karena itu, pemerintah berkewajiban memberikan pelayanan yang baik, berkualitas dan bermutu agar saudara-saudara kita ini bisa sembuh dan berkontribusi maksimal untuk membangun daerah kita menjadi lebih baik lagi.
Menyinggung pencanangan Pilot Project Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas Korupsi, sudah sering dibicarakan sejak tahun 2010 tetapi rentang enam tahun masih belum ada implementasinya.
“Saya berharap pencanangan Pilot Project Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas Korupsi ini bisa ditindaklanjuti dengan rencana aksi yang jelas”.
Pada saat yang sama, Gubernur juga meresmikan Gedung poliklinik, instalasi rehabilitasi psikiatrik/psikososial dan instalasi gizi, Green Hospital berwawasan lingkungan dan Deklarasi Wilayah Bebas Korupsi, serta launching Klinik Memori dan logo Rumah Sakit Jiwa Mutiara Sukma.
Selain itu, Gubernur menandatangani Piagam Pencanangan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani. (syf/Hum)