Nelayan Kota Bima Ikut Pelatihan dan Penyuluhan Operasi Alat Tangkap

981
Pelatihan dan penyuluhan pengoperasian alat tangkap gill net dan perawatan kapal fiberglass yang diselenggarakan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Bima.

KOTA BIMA, Warta NTB – Sebanyak 30 orang nelayan Kota Bima menjadi peserta pelatihan dan penyuluhan pengoperasian alat tangkap gill net dan perawatan kapal fiberglass yang diselenggarakan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Bima.

Pelatihan dan penyuluhan akan dilaksanakan selama lima hari mulai tanggal 12  s/d 16 November 2018, dibagi dalam dua sesi kegiatan yaitu pemberian materi dalam ruangan dan praktek lapangan.

Kepala DKP Kota Bima Ir. Hj. Zaenab mengatakan, pihaknya bekerjasama dengan Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan Banyuwangi. Empat orang narasumber dihadirkan dari Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan Banyuwangi , yaitu Madyunin SP MB; I Wayan Wardana S.Si.Pi, Roni Paslah S.Si.Pi dan Ir. Harumi Isnaini MM.

“Prioritas peserta adalah anggota KSU Berkah Mandiri yang menerima bantuan kapal fiber glass 5 GT dan 10 GT dari Kementerian Kelautan dan Periakanan (KKP) RI tahun 2017,” katanya.

Menurut Hj. Zaenab, penggunaan perahu nelayan berbahan fiberglass memang semakin meningkat. Semakin mahal dan langkanya kayu jati membuat masyarakat beralih dengan menggunakan perahu nelayan fiberglass. Selain efisien karena harganya yang murah dan hemat bahan bakar, perahu ini juga tidak memerlukan perawatan seintensif perahu kayu, yang setiap tahunnya hampir selalu mengalami kebocoran. Setelah dicoba, banyak nelayan yang merasa puas dengan perahu fiber.

“Perahu yang terbuat dari fiber cenderung lebih ringan namun tidak oleng meskipun berada di atas permukaan air yang berombak. Sehingga aman digunakan untuk menangkap ikan di laut. Tak hanya bisa digunakan di laut, perahu ini juga bisa dipakai untuk keperluan tambak atau rawa-rawa. Hal tersebut bisa disesuaikan dengan bentuk dan kebutuhan yang diinginkan,” ungkapnya.

Dijelaskan, jaring insang (gill net) adalah jaring ikan dengan bentuk empat persegi panjang, mempunyai mata jaring sama ukurannya pada seluruh jaring, lebar jaring lebih pendek jika dibandingkan dengan panjangnya dengan perkataan lain. Dengan menggunakan dua gaya yang berlawanan arah, yaitu daya apung dari pelampung yang bergerak keatas dan pemberat serta berat jaring yang bergerak kebawah, maka jaring akan terentang.

Kepala DKP Kota Bima berharap kegiatan pelatihan dan penyuluhan ini akan mampu meningkatkan produktivitas nelayan, khususnya para nelayan yang menjadi sasaran kegiatan. (WR)