
MATARAM, Warta NTB – Gempa bumi yang terus-menerus melanda NTB di tahun 2018, sama sekali tak menjadi momok bagi panitia untuk mempersiapkan acara Symposium Asian Pasific Geopark Network (APGN) 2019 yang akan digelar di Geopark Gunung Rinjani, Lombok, Provinsi NTB. Perhelatan kelas dunia tersebut akan digelar bulan September mendatang.
Hal tersebut diutarakan Wakil Gubernur NTB, Sitti Rohmi Djalilah, selepas membuka Rapat Koordinasi Symposium APGN 2019 bersama Prof. He Qingcheng selaku Presiden APGN, Wakilnya, Soo Jae Lee, dan Elvi Wijayanti selaku Asisten Deputi Jejaring Inovasi Maritim, Kemenko Kemaritiman di Hotel Lombok Raya, Rabu (27/3/2019).
“Ya harus siap gempa tak hanya terjadi di sini, gempa di mana-mana. Satu hal yang harus kita pahami adalah kita harus berdamai dengan keadaan dan alam kita. Kan di satu sisi kita resiko dengan gempa. Di sisi lain tanah kita subur luar biasa, ya itulah Indonesia,” jelasnya kepada awak media.
Wagub menegaskan bahwa kesiapan akan digelarnya Symposium APGN 2019 mendatang oleh Pemerintah Provinsi NTB semakin matang. Berbagai rapat koordinasi telah digelar sebelumnya dan akan terus dilaksanakan sampai NTB persiapan benar-benar matang.
Dilain kesempatan, Elvi Wijayanti meminta kepada Prof. He Qingcheng dan rombongan yang sebelumnya berhasil menggelar APGN di China untuk memberikan kritik dan saran selama kunjungannya ke Lombok. Elvi berharap Prof. He tak segan-segan untuk mengomentari persiapan yang tengah dilakukan oleh Pemprov NTB.
“Dan kita semua harus bekerjasama untuk mensupport acara ini. Semua kalangan sesuai tupoksinya masing-masing harus turut membantu. Untuk Prof. He, please share your experience to us,” pintanya.
Terakhir, Wagub berharap acara Symposium APGN 2019 di Lombok ini dapat semakin memperkenalkan Lombok dan Indonesia di mata dunia. Selain itu, satu-satunya wakil gubernur perempuan dalam sejarah NTB tersebut berharap dengan digelarnya acara ini seluruh masyarakat NTB dapat menyadari tanggung jawab yang besar dalam merawat dan menjaga kelestarian Geopark Gunung Rinjani.
“Kita harus memikirkan kebaikan untuk rinjani dan untuk kita semua. Menjaga rinjani adalah kewajiban kita semua. Karena rinjani itu adalah sumber kehidupan kita jangan macam-macam. Sungai muaranya disitu semua,” tandasnya. (WR)