Menristek Dikti Kunjungi Kampus Vokasi Bima

1037
Bupati Bima Hj. Indah Dhamayanti Putri SE menyambut kedatangan Menristek Dikti Prof. H. Mohamad Nasir Ph.D Ak di Bandara Sultan Muhammad Salahuddin Bima.

BIMA, Warta NTB – Dukungan penuh pemerintah bagi kemajuan pendidikan tinggi di Kabupaten Bima ditunjukkan dengan kunjungan langsung Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek dan Dikti) Prof. H. Mohamad Nasir Ph.D Ak di Kabupaten Bima, Minggu (14/4/2019) untuk melihat dari dekat Kampus Vokasi Unram Bima yang berada di Sondosia, Kecamatan Bolo.

Menristek yang didampingi Gubernur NTB Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, Anggota DPR RI H. Syafrudin ST (Fraksi PAN), Direktur Pengembangan Kelembagaan Ditjen Kelembagaan Kemenristekdikti begitu tiba di Bandara Sultan Muhammad Salahuddin Bima langsung bertolak menuju Kampus Vokasi Unram Bima di Sondosia bersama Bupati Bima Hj.Indah Dhamayanti Putri SE, Rektor Universitas Mataram dan pejabat teras lingkup Pemkab Bima.

Setelah meninjau laboratorium perikanan di kampus tersebut, Menristek melakukan tatap muka dengan jajaran Pemerintah Kabupaten Bima dan perguruan tinggi se kota dan kabupaten Bima di Aula Kantor Bupati Bima-Godo.

Di hadapan Bupati, Wakil Bupati, para pejabat eselon II, Eselon III, Pimpinan Perguruan tinggi, tokoh pendidikan yang hadir, Menteri Mohamad Nasir menekankan pentingnya inovasi dan teknologi.

“Negara yang memenangkan persaingan di dunia adalah negara yang memiliki inovasi dan teknologi. Inovasi dan teknologi ada dan bisa dilaksanakan kalau memiliki sumber daya manusia yang berkualitas. Sementara, kualitas SDM bisa diwujudkan jika ada perguruan tinggi yang mampu mendorong inovasi,” demikian kata Nasir mengawali arahannya.

Karena itu, Menristek memberikan apresiasi atas apa yang dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Bima dalam membangun kampus vokasi.

Menurut Menteri, Politeknik harus dibangun di daerah yang memiliki potensi agar sumber daya alam bisa digali dan dikembangkan. Karena jangan sampai putra daerah menjadi penonton atau pelayan, tetapi harus memberikan kontribusi melalui penguasaan teknologi dan sains,” jelasnya.

Dengan adanya potensi dan hadirnya perguruan tinggi di daerah maka pertanyaannya adalah seberapa jauh kontribusinya bagi pembangunan daerah. Misalnya, apakah dengan adanya Politeknik, populasi dan kesehatan ternak meningkat, demikian pula dalam sektor perikanan. (WR-Man)