Mengenal Sosok Sultan Muhammad Salahuddin Bima

9852

Sultan Muhammad Salahuddin lahir di Bima, 14 Juli 1888 dan Wafat di Jakarta 11 Juli 1951. Beliau bergelar Ma Kakidi Agama (Yang Menegakkan Agama). Riwayat Pendidikan beliau pernah belajar Agama di lingkungan Istana Bima dibimbing oleh Syekh Hasan Betawi dan Syekh Abdul Wahab dari Makkah. Kemudian diangkat menjadi Jene Take (Putera Mahkota pada tanggal 2 November 1899), diangkat menjadi Tureli Donggo 1908, menjadi Sultan Bima pada tahun 1971-1951 dan Ketua Dewan Raja-Raja se Pulau Sumbawa kala itu.

Riwayat Perjuangan Sultan Muhammad Salahuddin di bidang Pendidikan, beliau pernah mencanangkan sistem pendidikan modern dengan mendirikan HIS di Kota Raba pada tahun 1921, pada tahun 1922 mendirikan Sekolah Kejuruan Wanita (Koopschool) di Raba. Pada tahun 1922 Sultan Muhammad Salahuddin mendirikan sekolah Agama dan umum di seluruh kejenelian (setingkat Kecamatan). Tak sampai disitu beliau mendirikan Madrasah Darul Ulum di Kampung Suntu Bima pada tahun 1934 dan memberikan Beasiswa kepda para pelajar untuk melanjutkan studi ke pulau Jawa dan Makkah.

Di bidang Organisasi, Sultan Muhammad Salahuddin pernah membentuk Komite Nasional Indonesia (KNI) Bima pada 5 September 1945. Pada tanggal 23 Maret 1948 mendirikan organisasi lokal “Ikatan Qaum Muslimin Indonesia” (IQAM) dan mendirikan Nahdlatul Ulama pada tahun 1950.

Sejarah Perjuangan Fisik yang pernah ditorehkan di antaranya: 1. Memimpin pengambilanalihan kekuasaan dari Belanda kepada Kesultanan Bima pada tanggal 5 Maret 1942.; 2. Menyelamatkan gadis Bima dari upaya militer Jepang menjadikannya sebagai Jugun Ianfu; 3. Membentuk Badan Keamanan Rakyat (BKR) dan Tentara Keamanan Rakyat (TKR); 4. Memimpin Pengibaran Bendera Merah Putih di Istana pada tanggal 31 Oktober 1945; 5. Mengeluarkan Maklumat bahwa Kerajaan Bima adalah suatu daerah Istimewa yang berdiri di belakang Negara Republik Indonesia; dan menolak NICA hadir di Bima.

Hasil karya dan Perjuangan Sultan Muhammad Salahuddin diantaranya : 1. Istana Bima; 2. Sekolah-sekolah umum dan sekolah Agama di kecamatan-kecamatan yang masih ada hingga sekarang, salah satunya adalah MIN dan MAN satu atap Parado; 3. Masjid-masjid seperti masjid Raya Al Muwahiddin, Masjid Salahuddin Melayu, Masjid Sultan Muhammad Salahhuddin, Yayasan Islam Bima; 4. Bandara Sultan Muhammad Salahuddin Bima;5. Kitab Nurul Mubin; 6. Sejumlah Infrasturktur di masa Pemerintahannya.

Tanda Jasa/Penghargaan yang pernah beliau dapatkan adalah Bintang MAHA PUTERA ADI PRADANA dari Presiden Republik Indonesia pada Tahun 2009.

Mari kita dukung semoga Sultan Muhammad Salahuddin di tetapkan sebagai Pahlwan Nasional tahun 2019

Sumber: Biro Humas Prov NTB