
JAKARTA, Warta NTB —Mabes Polri menilai Kelompok Muslim Cyber Army (MCA) bukan representasi keseluruhan Muslim di Indonesia.
MCA dinilai Polri sebagai oknum tidak bertanggungjawab yang seringkali menyebarkan berita palsu atau hoax untuk memprovokasi masyarakat dan memecah-belah umat.
Wakapolri Komjen Pol Syafruddin meyakini seorang muslim yang baik tidak akan melakukan sesuatu yang tidak bertanggungjawab seperti menyebarkan informasi palsu untuk memecah-belah umat.
Dia menginstruksikan kepada seluruh jajaran Polri agar tidak lagi menyebut kata Muslim pada kelompok MCA, tetapi cukup pelaku penyebar ujaran kebencian.
“Saya perintahkan jajaran Polri untuk jangan lagi menyebut Muslim pada cyber army, karena kalau Muslim pasti tidak akan melakukan hal-hal yang tidak bertanggung jawab jadi itu penyesatan, itu tidak boleh dan saya perintahkan untuk dihentikan,” tuturnya, Jumat (9/3/2018).
Menurutnya, Kepolisian akan terus memburu para pelaku penyebar berita palsu tersebut, meskipun hingga ke luar negeri.
Dia mengakui sampai saat ini baru sekitar 40% pelaku yang berhasil ditangkap, masih ada sekitar 60% lagi yang tengah diburu Kepolisian.
“Tunggu saja, ini belum lengkap semua baru 40%, tinggal 60% lagi. Kami kan sudah bongkar dan akan terus dibongkar. Saya juga pesankan kepada media agar tidak lagi membuat judulnya Muslim saya tersinggung sebagai Muslim,” kata Wakapolri.
Sumber : Kabar24