Lombok Barat Launching GERDU BANGSA, Siap Bersaing di Sektor Pariwisata

1198
Forum Tata Kelola Pariwisata (FTKP) melaunching program Gerakan Terpadu Mambangun Pariwisata (Gerdu Bangsa) di Aula Kantor Bupati Lobar, Rabu (15/11/2017).

Giri Menang, Wartantb.com – Sejak diresmikannya KEK Mandalika oleh Presiden Jokowi beberapa waktu lalu menandakan pariwisata di NTB semakin berkembang. Untuk itu pariwisata di kawasan Lombok Barat dinilai harus lebih mempersiapkan diri untuk bersaing secara kualitas.

Salah satu langkah untuk memantapkan komitmen dalam memajukan sektor pariwisata halal di Lombok Barat, Pemerintah Kabupaten Lombok Barat (Lobar) melalui Dinas Pariwisata bersama Forum Tata Kelola Pariwisata (FTKP) melaunching program Gerakan Terpadu Mambangun Pariwisata (Gerdu Bangsa) di Aula Kantor Bupati Lobar, Rabu (15/11/2017).

Komitmen tersebut dibuktikan dengan penandatangan MoU antara Pemkab Lobar dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) NTB. Hal itu sebagai langkah untuk meyakinkan para wisatawan lokal dan mancanegara, bahwa Lobar siap seratus persen menggaungkan Lobar sebagai tujuan wisata halal di Indonesia.

“Gerdu Bangsa adalah gerakan terpadu yang merupakan satu kesatuan di mana semua elemen pegiat pariwisata bersama-sama meningkatkan pariwisata,” tegas Bupati H. Fauzan Khalid.

Dicontohkannya, Dinas Pariwisata ibarat sebuah batang pohon, di mana komunitas, travel dan para pegiat pariwisata disimbolkan sebagai akar dan ranting yang kemudian menjadi satu dan menghasilkan sesuatu yang diinginkan.

“Maka, kita berharap untuk memajukan pariwisata Lobar agar kita sama-sama saling bersinergi untuk kemaslahatan bersama,” harapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Lobar, Ispan Junaidi mengatakan, Pemkab Lobar saat ini berkonsentrasi mengembangkan pariwisata halal pada tiga titik. Di zona utara pada kawasan Senggigi Kecamatan Batulayar. Kemudian di zona tengah meliputi Kecamatan Lingsar, Narmada dan Desa Sesaot. Terakhir di zona selatan yakni kawasan Sekotong.

“Mari kita bersama-sama merasa memiliki sektor pariwisata di Lobar ini, karena pariwisata bukan hanya milik pemerintah tetapi milik kita bersama untuk menangani pariwisata secara komprehensif,” ajak Ispan.

Turut hadir dan mendukung program tersebut, Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) NTB, Dewan Kesenian dan Kebudayaan Lobar, komunitas pegiat pariwisata, agency, hotel dan travel di Lobar. (al/hum)