Kehadiran Tim Oxfam Disambut Walikota Bima  

1479
Salah satu tujuan kedatangan tim Oxfam adalah untuk mengevaluasi keberhasilan program pembangunan kapasitas masyarakat menghadapi bencana yang telah diinisiasi oleh Oxfam sejak tahun 2013.

Kota Bima, Wartantb.com – Salah satu langkah yang sangat penting dari upaya membangun ketangguhan menghadapi bencana adalah pembangunan kapasitas masyarakat. Hal ini disampaikan oleh Koordinator Kemanusiaan Oxfam Australia Richard Simpson saat berkunjung ke kantor Walikota Bima, Jumat (10/2/2017).

Richard Simpson hadir bersama perwakilan Oxfam Indonesia didampingi Ketua Lembaga Pengembangan Partisipasi Demokrasi dan Ekonomi Rakyat (LP2DER) Bima Ir. Bambang Yusuf, Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kota Bima H. Anwar Arman, SE, dan jajaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bima.

Rombongan diterima oleh Walikota Bima M. Qurais H. Abidin di ruang kerjanya, bersama Ketua Pengadilan Negeri Bima Dr. H. Prayitno Iman Santosa, SH, MH, Kasdim 1608/Bima Mayor Inf. Jalal Shaleh, Plt. Sekda Kota Bima Drs. Mukhtar, MH, Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Drs. M. Farid, M.Si, Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Dr. Ir. H. Syamsuddin, M.Si, serta Kepala Bappeda Kota Bima Ir. Abdurrahman Iba.

Salah satu tujuan kedatangan tim Oxfam adalah untuk mengevaluasi keberhasilan program pembangunan kapasitas masyarakat menghadapi bencana yang telah diinisiasi oleh Oxfam sejak tahun 2013.

“Umumnya penanganan bencana di banyak tempat menitikberatkan pada pemulihan infrastruktur. Padahal yang tidak kalah pentingnya adalah pemulihan kondisi psikologis masyarakat. Di sinilah program pembangunan kapasitas masyarakat berperan,” kata Richard Simpson.

Ia juga menyampaikan, berdasarkan yang dipelajarinya tentang kondisi geografis Kota Bima yang terletak di kawasan muara, potensi banjir akan selalu ada terutama dalam kondisi curah hujan ekstrim seperti yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir.

“Selain berusaha meminimalisir potensi banjir besar, tindakan kedepan sebaiknya diarahkan untuk memperkuat kapasitas masyarakat agar semakin sigap dan tangguh dalam menghadapi kemungkinan banjir tersebut,” sarannya.

Walikota menyatakan hal tersebut memang sangat penting. Dijelaskannya bahwa Pemerintah Kota Bima sekarang sedang melakukan normalisasi drainase dan sungai. Normalisasi sungai akan diawali dengan relokasi rumah yang dibangun di bantaran sungai.

Saat ini para Camat dan Lurah diarahkan untuk terus melakukan pendekatan kepada masyarakat yang bermukim di bantaran sungai agar bersedia direlokasi.

Sementara itu penguatan kapasitas masyarakat akan terus dilaksanakan, dengan melibatkan berbagai pihak termasuk NGO, organisasi maupun komunitas dan pihak perguruan tinggi.

Walikota juga mengucapkan terima kasih atas keberadaan Tim Siaga Bencana Kelurahan (TSBK) yang diinisiasi oleh Oxfam sebagai bagian dari program pembangunan kapasitas masyarakat.

Keberadaan TSBK dinilai sangat membantu pada saat kejadian banjir, terutama dalam proses penyampaian peringatan dini serta evakuasi, juga selama masa tanggap darurat.

“Ini menjadi indikator bahwa program pembangunan kapasitas masyarakat dari Oxfam telah berhasil. Untuk itu kami sampaikan terima kasih,” kata Walikota.

Richard Simpson akan berada di Kota Bima hingga tiga hari kedepan untuk merangkum data best practice penanganan banjir Kota Bima sebagai bahan evaluasi program kemanusiaan Oxfam kedepan. (R-Hum)