Jadi Khotib Shalat Jumat, Babinsa Desa Penapali Ajak Jamaah Tingkatkan Keimanan

1350
Dandim 1608/Bima Letkol Inf Bambang Kurnia Eka Putra foto bersama tokoh agama dan jamaah Masjid Al Hidayah, Desa Talabiu.

BIMA, Warta NTB – Ada yang berbeda dalam kegiatan shalat jumat yang dilaksanakan di Masjid Al Hidayah, Desa Talabiu, Kecamatan Woha, Jumat (28/12/2018), pasalnya yang menjadi khotib shalat jumat adalah seorang anggota TNI yang menjabat sebagai Babinsa.

Dia adalah Serma H Ahmad Furqon Babinsa Desa Penapali, Kecamatan Woha dari kesatuan Koramil Woha, Kodim 1608/Bima. Selain sebagai anggota TNI sosok H Ahmad Furqon juga dikenal sebagai tokoh agama yang mumpuni dalam ilmu agama Islam.

Dalam khutbahnya, H Ahmad Furqon mengingatkan kepada seluruh jamaah untuk senantiasa meningkatkan kadar keimanan serta kualitas ibadah kepada Allah SWT.

Dikatakan, Waktu terus berlalu dan kita akan menjadi manusia yang merugi jika tidak bisa menggunakan waktu yang ada untuk beribadah.

Menurutnya, ada tiga hari yang harus dimanfaatkan dalam kehidupan ini diantaranya hari kemarin yang tidak  mungkin kembali, hari ini dan hari esok yang  belum pasti ditemui.

“Untuk itu, mari kita memanfaatkan waktu yang ada untuk beribadah dengan baik dan meningkatkan kemimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT,” ajaknya.

Usai shalat jumat, Dandim 1608/Bima Letkol Inf Bambang Kurnia Eka Putra yang juga hadir melaksanakan shalat jumat di masjid setempat menyampaikan beberapa hal kepada jamaah diantaranya mengajak jamaah agar menjadikan momentum pergantian tahun sebagai sarana instropeksi diri.

“Mari jadikan momentum pergantian tahun sebagai sarana instropeksi diri agar kita semua bisa menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya.” pungkasnya.

Dandim juga mengingatkan agar saat malam pergantian tahun tidak  diisi dengan acara hura-hura yang tidak ada manfaatnya, bila perlu  dilakasanakan dengan doa dan zikir bersama.

Pada kesempatan tersebut, Dandim mengharapkan kepedulian  dan peranan para tokoh masyarakat dan tokoh agama untuk mengajak para generasi agar lebih mengenal ajaran agama.

“Fakta sekarang di masjid-masjid hanya beberapa persen generasi muda yang mau ikut ibadah. Lebih banyak yang memilih untuk tetap nongkrong bahkan sampai larut malam. Maka ini menjadi tanggung jawab kita bersama untuk menjaga generasi muda dan lingkungan kita dari pengaruh negatif,” tutupnya. (WR)