Irigasi Rusak dan Kerap Tertimbun Lumpur, Kades Simpasai Minta Perhatian Pemprov NTB

1302
Foto Kepala Desa Simpasai Drs. Irfan Hasan dan kondisi irigasi pertanian yang rusak dan kerap tertimbun lumpur.

BIMA, Warta NTB – Akibat hujan deras yang terjadi beberapa hari terakhir menyebabkan saluran irigasi pertanian di So Lamoti, Desa Simpasai, Kecamatan Monta Kabupaten Bima rusak dan tertimbun lumpur.

Kepala Desa Simpasai, Drs. Irfan Hasan yang dikonfirmasi wartawan membenarkan peristiwa tersebut. Irfan menyebutkan, akibat hujan deras yang jerjadi akhir-akhir ini menyebabkan sekitar 400 meter saluran irigasi pertanian di So Lamoti tertimbun lumpur.

Irfan menjelaskan, saluran irigasi di So Lamoti adalah satu-satunya irigasi yang digunakan oleh para petani untuk mengairi lahan pertanian, maka dengan tersumbatnya saluran irigasi tersebut akan menyulitkan petani mengairi lahan sawah mereka.

“Pengairan sawah petani menjadi terganggu, karena lumpur sudah masuk ke saluran irigasi,” katanya pada wartawan, Kamis (24/12/2020).

Oleh karena itu, Irfan meminta perhatian Pemerintah Provinsi NTB melalui  Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara 1 agar bisa memperhatikan keluhan petani karena yang memiliki wewengan tentang irigasi dan sungai di wilayah tersebut adalah pemerintah provinsi melalui BWS.

“Kami berharap pemerintah Provinsi NTB dapat memperhatikan keluhan yang dirasakan oleh petani di Desa Simpasai,” pintanya.

Irfan menyebutkan, selama musim hujan saluran irigasi di So Lamoti kerap tertimbun lumpur hanya saja untuk menggali lumpur tersebut masyarakat melakukan dengan cara gotong royong.

“Selain sering tertimbun lumpur, saluran irigasi di So Lamoti juga sudah banyak yang rusak, jadi kami harap perbaikan saluran irigasi menjadi perhatian serius pemerintah provinsi dan BWS,” harapnya.

Selain itu, tambah Irfan, akibat rusaknya saluran irigasi akan berdampak pada menurunnya hasil panen petani dan tidak tertutup kemungkinan terjadinya gagal panen.

“Saat ini ketahanan pangan juga menjadi perhatian pemerintah terutama di masa pandemi virus corona. Jangan sampai akibat rusaknya saluran irigasi menyebabkan gagal panen yang berimbas pada kesulitan pangan dan naiknya tingkat kemiskinan,” ujarnya.  (WR-Zal)