Inspiratif, Di Sela Tugas Dinas Kades Sakuru Ajari Anak-anak Mengaji

1268
Kades Sakuru Soeharto, S.Pd saat mengajari anak-anak mengaji di kediamannya, Jumat (6/11/2020).

BIMA, Warta NTB – Di Sela-sela tugas dinasnya sebagai kepala desa ternyata ada kisah inspiratif yang dilakukan oleh Kepala Desa Sakuru, Kecamatan Monta, Kabupaten Bima Soeharto, S.Pd, yakni dengan mengajari anak-anak mengaji di lingkungan sekitar rumahnya. Kisah ini tak sengaja tergambar saat wartawan Warta NTB bersilaturahmi di kediamannya, Jumat (6/11/2020) malam.

Begitu dua orang jurnalis Warta NTB tiba di rumah kades, awalnya sempat heran dan terkaget-kaget karena di rumah tersebut dipenuhi oleh anak-anak yang sedang belajar mengaji. Terlihat ada yang sudah fasih membaca alquran, ada yang sedang membaca iqro dan ada juga yang sedang belajar membaca huruf-huruf Hijaiyah.

Setelah ditelusuri ternyata yang mengajari anak-anak mengaji adalah kepala desa sendiri. Aktivitas mengajari anak-anak mengaji ternyata jauh dilakukan sebelum dia menjadi kades. Aktivitas inipun tetap dilakukan setelah ia menjabat sebagai kades sejak tahun 2019 lalu.

Kades Sakuru mengatakan, kegiatan mengajari anak-anak mengaji dilakukan di sela-sela tugas dinasnya di antara waktu sholat maghrib dan isya. Bahkan karena sudah menjadi kebiasaan anak-anak yang ada di sekitar lingkungan tempat tinggalnya langsung datang sendiri di antara waktu itu.

Kades yang suka dengan haflah alquraan ini mengungkapkan, sejak kecil dia sudah suka mengaji, sehingga dengan kesukaannya itu setelah remaja ia terus mengembangkan bakatnya dan bahkan sering mengisi acara pengajian di malam tahlilan warga.

“Karena ada sedikit kemampuan saya berupaya mengajari anak-anak yang ada di sekitar lingkungan tempat tinggal belajar mengaji. Kegiatan ini dilakukan di antara waktu shalat magrib dan isya,” katanya merendah.

Kades muda ini mengungkapkan, tujuan belajar mengaji adalah agar anak-anak dapat membaca alqura dengan baik dan lancar sesuai dengan kaidah ilmu tajwid dan memahami serta menerapkannya.

“Dengan belajar alquran diharapkan menjadi bekal bagi anak-anak sebagai generasi islami yang memahami ilmu agama dan diharapkan menjadi generasi yang berakhlak mulia, maka ilmu agama perlu ditanamkan sejak mereka masih berusia dini,” tutup mantan kader HMI ini. (WR-Al).