
Mataram, Warta NTB — Wakil Gubernur NTB, H. Muh Amin, SH., M. Si saat membacakan sambutan Presiden RI, Joko Widodo pada upacara Peringatan Hari Bela Negara ke-69 Tahun 2017 di lapangan Bumi Gora Kantor Gubernur NTB, Selasa (19/12/17) mengingatkan bahwa membela negara saat ini tidak lagi dilakukan dengan mengandalkan kekuatan senjata. Namun dilakukan dengan sumbangsih ide dan karya nyata untuk mengisi kemerdekaan bangsa ini.
Sebagaimana pernah dilakukan oleh Mr. Sjafruddin Prawiranegara pada tahun 1948 guna menyelamatkan Negara kesatuan RI dengan membentuk Pemerintah Darurat RI (PDRI) di Sumatera Barat.
Menurutnya, saat ini di era global dan digital ini, maka bentuk aktualisasi kecintaan kepada tanah air atau patriotisme dan nasionalisme sudah jauh berbeda dengan era perjuangan para pendahulu. Sebab bentuk dan sifat ancaman yang dihadapi pun berbeda-beda.
Pada era ketergantungan terhadap teknologi informasi seperti saat ini, ungkapnya, maka berbagai kemungkinan ancaman terhadap kedaulatan negara bisa saja terjadi. Terutama ancaman yang memecah belah keutuhan wilayah maupun keselamatan bangsa yang tidak lagi bersifat tradisional atau ancaman militer, tetapi sudah bersifat multidimensional dan berada di setiap lini kehidupan.
“Kemudahan dan kecanggihan akses digitalisasi internet di abad millenium sudah sangat potensial mempengaruhi mindset manusia termasuk beragam informasi dan paham yang dapat merubah moral dan kepribadian suatu bangsa”, ungkapnya.
Untuk itu Wagub, Muh Amin menghimbau generasi muda untuk senantiasa belajar dan mengambil nilai-nilai baik dari sejarah perjuangan para pahlawan bangsa terdahulu. Dalam menggagas ide dan karya nyata bagi bangsa dan daerah ini, nilai-nilai heroik itu perlu kita jadikan inspirasi dan motivasi, ungkap Wagub.
Dengan cara demikian, maka Nilai-nilai heroik tersebut akan terus terpatri dan teraktualisasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” tegasnya di hadapan ratusan peserta upacara yang terdiri dari unsur FKPD Provinsi NTB, Pejabat dari TNI dan Polri, Kepala OPD Lingkup Pemerintah Provinsi NTB, seluruh ASN lingkup Sekretariat Daerah Provinsi NTB dan para pelajar/mahasiswa.
Wagub menghimbau para generasi milenial sebagai penduduk mayoritas rakyat Indonesia untuk senantiasa kritis terhadap upaya memecah belah bangsa, merendahkan martabat bangsa dan senantiasa waspada terhadap upaya infiltrasi ideologi dengan cara yang sangat halus dan kekinian yang ingin merubah atau menggantikan pancasila dan ingin memecah belah NKRI. [WR-01]