MATARAM, Warta NTB – Di era revolusi Industri tahap empat seperti saat ini, perempuan tidak hanya berkutat dengan hal-hal yang berkaitan dengan rumah tangga. Namun, perempuan juga perlu mengambil peran yang lebih luas, seperti menjadi penggerak bisnis.
Sebab, dengan perkembangan teknologi saat ini, perempuan bisa menjadi katalisator atau pembawa perubahan bagi pembangunan daerah, terutama di bidang wirausaha.
“Sekecil apapun kesempatan yang ada harus mampu direbut dan dimanfaatkan sebaik-baiknya. Perempuan NTB harus mampu berkiprah nyata dalam mewarnai pembangunan,” tegas Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah saat seminar bertajuk Perempuan dan Bisnis di era Revolusi empat di Hotel Grand Madani, Kota Mataram (10/10/2018).
“Saya mengapresiasi Bank Indonesia yang sudah menjadikan wanita sebagai katalisator karena Bank Indonesia pasti tau kalau multiplayer efeknya pasti sangat luas kalau membina perempuan,” Ungkap Wagub di hadapan para perempuan NTB, peserta seminar tersebut.
Hj. Rohmi juga berharap para peserta dapat mengikuti seminar dengan sungguh-sungguh. Sebab, majelis ilmu seperti inilah yang menjadi salah satu kesempatan berharga untuk perempuan NTB meningkatkan kapasitas diri.
Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia NTB, Achris Sarwani melaporkan pengaruh UMKM dalam perkembangan perusahaan di Indonesia ialah sebesar 97 persen.
“Sudah ada sebanyak 10 orang pada program pertama dan sebanyak 15 orang pengusaha yang telah lolos mengikuti seleksi dan sedang kami bina,” Ungkap Achris Sarwani.
Ketua V IWAPI, Hj. Donik Hardani memberikan apresiasi atas terselenggaranya acara tersebut. Sebab menurutnya, tulang punggung perekonomian Nasional adalah UMKM, yang sebagian besar dikelola oleh perempuan.
Seminar “Pengembangan Wirausaha Perempuan” digelar oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB. Program tersebut merupakan yang ketiga kalinya sejak diselenggarakan pada tahun 2014. (WR)