Gubernur NTB Usulkan Klausul Proteksi Tembakau Dalam RUU

1106
Gubernur juga menjelaskan tiga alasan mengapa tembakau dianggap penting di NTB. Pertama, penanaman tembakau di NTB adalah bagian perekat yang memperkokoh hubungan masyarakat. Kedua, tembakau menjadi komoditas yang menyumbangkan sumber daya untuk pembangunan di tingkat masyarakat secara langsung.

Mataram, Wartantb.com — Gubernur NTB, Dr.TGH.M.Zainul Majdi yang akrab disapa TGB  menegaskan hal utama yang harus ada dalam RUU pertembakauan adalah tembakau harus dilindungi.

“Proteksi pada tembakau akan berdampak pada semangat para petani untuk menanam tembakau,” ujarnya.

Proteksi ini dapat berupa menyetabilkan harga tembakau. Selama ini harga tembakau masih naik-turun. Oleh karena itu, banyak petani tembakau yang beralih menanam tanaman lain karena menganggap menanam tembakau tidak ada masa depannya. Hal kedua yang harus ada di dalam RUU pertembakauan adalah menempatkan kepentingan para petani tembakau.

“Jangan sampai UU ini lahir nantinya menyulitkan petani tembakau, karena sebelumnya di tingkat daerah kita sudah membuat Perda untuk mengatur pertembakauan di NTB,” pungkasnya.

Penegasan tersebut disampaikan Gubernur TGB didampingi Wakil Gubernur, H.Muh. Amin,SH.M.Si saat menerima kunjungan kerja Pansus RUU Pertembakauan DPR-RI  dipimpin Ketua Rombongan H. Willgo Zainar, SE, MM. di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur, Kamis (14/7/2017).

Kunjungan Pansus  tersebut dimaksudkan untuk meminta masukan dari seluruh staleholders  terkait RUU pertembakauan yang sedang dibahas di DPR. Ia menegaskan Indonesia masuk ke dalam 6 besar negara penghasil tembakau di dunia.

“Namun, kenyataannya petani tembakau dari waktu ke waktu mengalami penurunan kapasitas produksi,” ujarnya.

Penurunan kapasitas produksi disebabkan oleh menurunnya jumlah lahan pertanian tembakau, lemahnya budidaya tembakau, lemahnya posisi tawar-menawar petani dalam tata niaga tembakau, minimnya bantuan dan subsidi, minimnya pembinaan dari pemerintah, dan rendahnya kemitraan petani dengan pabrikan industri hasil tembakau.

Menanggapi hal itu, Gubernur TGB menegaskan urusan pertembakauan bagi Prov. NTB sangatlah penting. Ditegaskannya,tembakau dianggap penting karena komoditas tembakau terutama tembakau Virginia menjadi kultur masyarakat NTB, khususnya Lombok.

“Menanam tembakau sudah menjadi kultur atau bagian dari kultur-kultur lain di dalam bertani bagi masyarakat Lombok,” ujar Gubernur.

Jadi, menanam tembakau di daerah sentral tembakau adalah aktivitas rakyat, tidak hanya aktivitas ekonomi, tetapi juga punya dimensi sosial dan dimensi-dimensi yang lain.

Gubernur juga menjelaskan tiga alasan mengapa tembakau dianggap penting di NTB. Pertama, penanaman  tembakau di NTB adalah bagian perekat yang memperkokoh hubungan masyarakat. Kedua, tembakau menjadi komoditas yang menyumbangkan sumber daya untuk pembangunan di tingkat masyarakat secara langsung.

“Kalau di dalam hitung-hitungan masa tanam tembakau yang 3-4 bulan akan menghasilkan Rp. 1,2-1,3 triliun pertahun, kalaupun turun masih diangka Rp. 800 miliar,” ujarnya.

Oleh karena itu, dalam struktur ekonomi NTB bagian terbesarnya terletak pada hasil tembakau. Ketiga, tenaga kerja yang terserap dalam produksi tembakau cukup besar. Rantai dari seluruh proses pertembakauan ini ada aktivitas ekonomi yang besar dan melibatkan banyak orang. Oleh karena itu, produksi tembakau berkontribusi dalam menekan angka pengangguran di Provinsi NTB yang masih di bawah rata-rata nasional, terangnya.

Senada dengan Gubernur, Wagub NTB H. Muh. Amin, SH, M.Si mengatakan sektor pertanian adalah sektor unggulan dari Provinsi NTB, termasuk di dalamnya tembakau.

“Sektor pertanian menyerap tenaga kerja sebesar 42%, Jasa/perdagangan 20%, industri 7%. Dengan persentase serapan tenaga kerja setinggi itu, maka kita terus mengembangkan sektor pertanian,” ujar pria asal Sumbawa ini.

Jadi, perlu ada sinkronisasi kebijakan, program, regulasi antara pemerintah pusat dengan daerah. Jika tidak ada sinkronisasi, maka apapun aspek pembangunan akan terjadi perlambatan. Sedangkan, dalam pembangunan dibutuhkan akselerasi-akselerasi. [WR/Hum]