Branding Pesona Indonesia adalah Program Kementerian Pariwisata Republik Indonesia untuk memperkenalkan keragaman dan keindahan pariwisata Indonesia di kancah internasional dengan mempromosikan daya tarik potensi unggulan pariwisata tiap-tiap daerah.
Dalam sosialisasi branding itu, NTB mengangkat daya tarik wisata halal dengan Lombok friendly dan pesona sumbawa sebagai branding.
Diharapkan melalui program ini, daya tarik dan arus kunjungan wisatawan nasional dan internasional ke NTB akan mencapai target 3 juta orang atau lebih.
Wakil Gubernur NTB H. Muh Amin, SH., M.Si saat membuka acara menegaskan branding sangat penting untuk meningkatkan citra dan daya tarik destinasi wisata daerah, sehingga makin dikenal tourist mancanegara.
Karena bagaimanapun dengan tumbuh berkembangnya industri pariwisata di NTB, kata Wagub akan mampu untuk menumbuhkembangkan ekonomi kreatif dan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Ia mengakui, sektor pariwisata telah berkontribusi nyata untuk membuka lapangan kerja, mengurangi pengangguran dan menurunkan ngka kemiskinan, ujar Wagub.
Karenanya, pemerintah pusat dan daerah terus bersinergi mengembangkan sektor ini sebagai prioritas utama, ungkap Wagub. Oleh karena itu, semua ikhtiar yang pernah dilakukan tentu harus didukung oleh semua pihak.
Wagub juga memaparkan, potensi pariwisata di Pulau Sumbawa tidak kalah dengan Pulau Lombok. Namun penanganan dan promosinya, menurut H. Muh Amin, perlu disesuaikan dengan potensi lokal yang dimiliki.
“Sosialisasi branding ini bagus juga, ketika kita sama sama mau memperkuat sehingga tidak terjadi disparitas atau kesenjangan”, tuturnya.
Ditegaskannya, untuk membangun pariwisata yang maju, peran kepala daerah di sini sangat penting. Kepala daerah harus pro aktif dan pro investasi dalam berbagai kebijakan-kebijakan yang ada, tegasnya.
Ia menegaskan tugas kepala daerah adalah bekerja sama dengan dewan perwakilan rakyat (DPRD), merumuskan program-program pembangunan pariwisata yang baik.
Sedangkan pemerintah provinsi fungsinya tidak lebih dari fasilitator, dinamisator, motivator, dan juga regulator sebab yang mengeksekusi nantinya adalah kabupaten/kota. Hal ini nantinya akan menjadi motivasi bagi kepala daerah dan pelaku pariwisata, tuturnya..
“Perkuat atraksi-atraksi, infrastruktur, aksesibilitas, dan transportasi, karena hal inilah yang menjadi tugas dari pada pemerintah daerah dan pemerintah pusat”, tegas Wagub
Turut hadir, Danlanud Rembiga, FKPD Provinsi NTB, Asisten Deputi Kementerian Pariwisata Republik Indonesia.
Saat yang sama, tujuh orang mahasiswa Universitas Pendidikan Sultan Idris, Malaysia Jurusan Seni persembahan juga turut hadir dalam acara tersebut. [WR/H]