Dua Pekerja BWS Tersesat di Gunung Rinjani Ditemukan Selamat

1827
Berdasarkan laporan dari Koordinator Lapangan Rescue, Kadek Agus Ariawan ke Kantor SAR Mataram, korban pertama kali ditemukan oleh warga yang kebetulan lewat didaerah tersebut.

LOMBOK TIMUR, Wartantb.com – Sabtu (04/02) setelah dua hari melakukan pencarian tim Basarnas berserta potensi SAR gabungan akhirnyan berhasil menemukan dua pekerja Balai Wilayah Sungai (BWS) yang tersesat di Gunung Rinjani dalam keadaan selamat. Kedua korban ditemukan pada pukul 15.45 Wita di daerah Jomben Otak Kakoq Kabupaten Lombok Timur.

Berdasarkan laporan dari Koordinator Lapangan Rescue, Kadek Agus Ariawan ke Kantor SAR Mataram, korban pertama kali ditemukan oleh warga yang kebetulan lewat didaerah tersebut. Kadek menjelaskan, saat ditemukan warga korban dalam kondisi lemas kemudian penemuan ini dilaporkan ke Polsek Kopang Lombok Tengah dan diteruskan ke Basarnas.

Tim SAR beserta keluarga korban yang sebelumnya melakukan pencarian di daerah Aik berik, Benang Stokel dan Bermayung langsung menuju lokasi penemuan untuk penjemputan dan selanjutnya diserahkan ke pihak keluarga. Dalam proses pencarian Basarnas juga berkoordinasi dengan, Polsek Batu Kliang, Polsek Ketare, Polsek Kopang, Pos TNGR Benag Stokel dan masyarakat setempat.

Sebelumnya pada Jumat sore (03/02) pukul 17.45 Wita, Basarnas Kantor SAR Mataram menerima laporan dari bapak Zainal warga Babakan – Mataram, bahwa dua tersesat di Gunung Rinjani tesesat. Korban a.n Mustakim (33) (laki-laki) dan Marwi/Muhri (37) (laki-laki) keduannya merupakan warga Babakan dan Punia – Kota Mataram.

Menurut keterangan dari Zainal, pada Selasa (24/01) lalu korban mendaki melalui jalur Benang Stokel menuju pelawangan Benang Stokel Gunung Rinjani dalam kegiatan pemasangan kamera pemantau milik Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara I Kementerian Pekerjaan Umum dan Permahan Rakyat Indonesia.

Jumat pagi (03/02) korban hendak turun melalui jalur yang sama tetapi korban salah jalan dan tersesat. Menyadari diri mereka tersesat, korban langsung menghubungi pihak keluarga, untuk meminta bantuan ke Basarnas. Korban terakhir kali berkomunikasi dengan keluarganya pada pukul 11.30 Wita tadi pagi dan korban mengaku kehabisan logistik. (cak/hms).