Dr. TGH Muhammad Zainul Majdi Dukung Penuh Penguatan Pendidikan Karakter

1582
Dukungan itu disampaikan Gubernur disela sela acara Ceramah PPK oleh Mendikbud RI, Muhadjir Effendy, pada saat diwawancarai oleh puluhan Wartawan media cetak dan elektronik di Mataram, Ahad malam (9/7/2017).
Mataram, Wartantb.com — Salah satu fungsi pendidikan adalah membentuk karakter peserta didik yang pada gilirannya akan lahir generasi baru yang berkarakter kuat, dan terwujud bangsa yang maju dan berperadaban tinggi.

Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Dr. TGH Muhammad Zainul Majdi, menyatakan dukungan sepenuhnya terhadap penerapan kebijakan program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) di seluruh sekolah di Nusa Tenggara Barat.

Dukungan itu disampaikan Gubernur disela sela acara Ceramah PPK oleh Mendikbud RI, Muhadjir Effendy, pada saat diwawancarai oleh puluhan Wartawan media cetak dan elektronik di Mataram, Ahad malam (9/7/2017).

Ia menilai kebijakan penguatan pendidikan karakter tersebut merupakan konsep yang bagus. Sehingga patut didukung dan berjanji akan menerapkannya secara bertahap sesuai kesiapan daerah, kata Gubernur yang akrab disapa Tuan Guru itu.

Sebelumnya, Mendikbud dalam ceramahnya di depan 1.275 peserta yang terdiri guru, kepala sekolah, rektor dan para pegiat pendidikan se- Pulau Lombok. Ia menyatakan salah satu program prioritas pendidikan yang saat ini menjadi perhatiannya adalah Penguatan Pendidikan Karakter (PPK).

Sedangkan prioritas yang lain sudah berjalan dengan baik, yakni evaluasi Ujian Nasional, revitalisasi pendidikan kejuruan dan percepatan akses pendidikan melalui Program Indonesia Pintar (PIP), jelasnya.

Penguatan pendidikan karakter tahun lalu, ungkap Muhadjir, baru piloting pada 1.500 sekolah dan alhamdulillah berhasil, ujarnya. “Tahun ini akan diimplementasikan kepada lebih banyak lagi sekolah yang sudah siap,” kata Mendikbud seraya menyebut Permendikbud no 23/2017 sebagai pintu masuk penerapan PPK melalui pengaturan jam kerja guru.

Menurutnya, salah satu sentral dari kesuksesan pendidikan karakter adalah guru. Maka beban kerja guru harus diatur sedemikian rupa sehingga selain dapat memenuhi kewajiban sertifikasi juga menjadi pihak yang harus bisa membangun sinergi tripusat pendidikan.

Tripusat itu adalah sekolah, masyarakat dan keluarga. Menurutnya, Guru harus mampu menjadikannya beririsan satu sama lain sehingga siswa terbentuk karakternya tidak hanya dari jam tatap muka di kelas saja, tetapi juga dengan lingkungan dan masyarakat, terang Mendikbud yang juga Guru Besar Universitas Negeri Malang ini.

Dalam PPK, lanjut Mendikbud, guru harus mampu mengolah situasi agar siswa memiliki 4C. Yakni, critical thinking, communication skill, creativity and innovation, serta collaboration.

Untuk itu, pembelajaran tidak hanya mengandalkan kelas. Guru harus bisa mengajak siswa lebih aktif, memecahkan masalah, bekerja dalam tim, saling menghormati dan menghargai, ujar Mendikbud.

Dukungan juga diberikan oleh Ketua Yayasan Lentera Hati Mataram, Muazhar Habibi. Menurutnya, di Mataram pendidika karakter sudah jalan. “Jadi kalau ada program Mendikbud seperti ini kita tinggal menyesuaikan saja,” ungkapnya.

Sebelum ceramah PPK Mendikbud sempat mengunjungi tiga sekolah, yakni Lentera Hati boarding School, Ponpes Nurul Jannah Nahdhatul Watan Ampenan, dan Muhammadiyah Boarding School di Mataram. [WR/Hum]