MATARAM, Warta NTB – Pemerintah Daerah Nusa Tenggara Barat menyadari kemajuan suatu daerah membutuhkan kreativitas dan pemberdayaan masyarakat di semua sektor, terutama di pedesaaan.
NTB, yang sebagian besar masyarakatnya bermukim di desa, diharapkan dapat mendorong masyarakatnya untuk memanfaatkan inovasi dengan sebaik-baiknya guna percepatan pembangunan.
Untuk itu Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, mengimbau agar pemerintah harus menjadi garda terdepan sekaligus sebagai mediator, fasilitator dalam upaya memajukan daerah terutama di pedesaan.
Tidak hanya itu Gubernur yang akrab disapa Bang Zul ini mengatakan, desa tidak lagi identik tempat kumuh dan terbelakang, namun justru dapat menjadi tempat yang nyaman, indah dan juga tempat berkontribusi menyelesaikan persoalan yang dihadapi oleh masyarakat serta mampu menularkan nilai-nilai baik bagi daerah lainnya.
“Dan telah kita buktikan, saat ini desa merupakan ujung tombak kemajuan pembangunan daerah,” ungkap Bang Zul, pada acara silaturrahmi bersama perwakilan masyarakat Kecamatan Lenek, Aikmel, Wanasaba, Suralaga, Sukamulia dan Pringgabaya, Kabupaten Lombok Timur, Rabu (23/12/2020).
Menurut dia, desa dinilai dapat membuka mata masyarakat setempat, bahwa ternyata di desa banyak melahirkan karya-karya terbaik. Sebut saja industrialisasi berbasis UMKM, Mahadesa TDC dan yang terbaru program seribu desa sapi hadir untuk menunjang kemajuan pembangunan daerah.
“Ternyata dibalik itu semua ada nilai baik, ada karya luar biasa yang orang kota mungkin bisa banyak belajar ke desa. Suatu saat nanti dengan sinergi bersama pengembangan desa yang sedang kita bangun ini, akan memberikan kontribusi lebih untuk kemajuan daerah,” ujar Bang Zul.
Sementara itu, salah satu tokoh masyarakat setempat, Tahir Royaldi mengungkapkan, kehadiran orang nomor satu di NTB baginya merupakan madrasah untuk menimba ilmu, dikarenakan banyak ide, gagasan hingga terobosan gemilang yang dapat dipelajari khususnya di dunia industri. Ia pun meyakini program industrialisasi bukanlah isapan jempol belaka namun nyata adanya yang bahkan kehadirannya sampai ditingkat desa.
“Banyak terobosan yang dapat kami pelajari khususnya pemanfaatan sumberdaya yang sudah ada. Di desa kami khususnya, industri peternakan unggas (itik), budidaya ikan produksi pakan sudah berjalan hingga keberadaan BUMDes telah dimaksimalkan. Tinggal kami butuh pelatihan untuk pengelolaan dan pengolahan agar menjadi lebih profesional lagi kedepannya,” harap Budayawan asal Lenek itu.
Turut hadir dalam acara tersebut, yakni Kadis Pertanian, Peternakan, Kelautan Perikanan, Sosial dan Karo Kesra serta sejumlah kepala desa dari masing masing kecamatan. (WR-02)