
BIMA, Warta NTB – Sekelompok Warga Desa Tangga, Kecamatan Monta, Kabupaten Bima melakukan aksi protes di depan Kantor Desa Tangga, Kamis (5/12/2019). Aksi ini juga diwarnai blokir jalan.
Kehadiran puluhan warga di kantor desa setempat meminta agar Sekretaris Desa Tangga dicopot dari jabatannya karena dinilai telah menipu salah satu warga dalam proyek kerjasama senilai Rp 100 juta di salah satu desa di Kabupaten Bima.
Warga yang kecewa karena sekretaris tidak berada di kantor untuk klarifikasi langsung melakukan aksi protes dengan memblokir jalan di depan kantor desa detempat.
Pantauan wartawan di lokasi, aksi blokir jalan yang dilakukan sekelompok warga tidak berlangsung lama karena pihak keamanan seperti Kepolisian Polsek Monta dan Satpol PP Kecamatan Monta memberikan pengertian kepada warga agar aksi protes tersebut bisa diselesaikan secara kelembagaan.
Warga yang mendapat pemahaman dari aparat keamanan kemudian menghentikan aksi blokir jalan sehingga di sekitar lokasi tidak terjadi kemacetan.
Jakariah salah warga Desa Tangga yang bermasalah dengan sekretaris membeberkan, sebelumnya mereka sudah berupaya baik dengan sekretaris agar persolan itu tidak mencuat ke publik, namun sekretaris sendiri tidak memiliki itikad baik untuk menyelesaikan bersoalan tersebut.
“Kami sudah beberapa kali mendatangi sekretaris di kantor desa untuk menyelesaikan persoalan tersebut, namun sekretaris sendiri menghidar dan tidak ada dinkantor sehinga hari ini kami melakukan aksi protes dengan blokir jalan,” katanya.
Jakariah menguraikan, persoalan itu muncul terkait kegiatan proyek aspirasi yang dilakukan di Desa Dori Dungga. Jakariah selaku pelaksana atas perintah Kades Dori Dungga telah menyelesaikan proyek pembuatan jalan tersebut hingga tuntas. Namun setelah dana cair diambil dan dicairkan oleh sekretaris Desa Tangga dengan alasan proyek tersebut miliknya.
Sebagai pelaksana Jakariah merasa dirugikan dengan ulah Sekdes karena seharusnya proyek yang ia kerjakaan ia sendiri yang cairkan anggarannya, walaupun dalam pelaksanaan proyek tersebut ia menggunakan CV orang lain.
Beberapa kali ia berupaya menghubungi Sekdes untuk meminta klarifikasi persoalan tersebut dan meminta uang proyek yang telah dicairkan dikembalikan, namun beberapa kali Sekdes menghindari dan membohonginnya untuk bertemu.
“Kami sudah melakukan upaya baik dengan Sekdes, namun ia terus menghindar dan membohongi kami. Untuk itu kami meminta Bupati Bima agar segera mencopot Sekdes Desa Tangga karena diduga telah menipu kalau tidak kami akan melakukan aksi blokir jalan lagi dengan massa yang lebih banyak,” tegasnya.
Terkait persoalan ini Sekdes Desa Tangga Nur Ilham, S.Pd belum dapat dikonfirmasi atas aksi protes yang dilakukan oleh sejumlah warga Desa Tangga tersebut. (WR)