Depresi Terlilit Utang, Aplikator di Lombok Utara Ditemukan Gantung Diri

1229

LOMBOK UTARA, Warta NTB – Warga Karang Taruna, Dusun Prawira, Desa Sokong, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara dikejutkan dengan penemuan sesosok mayat pria yang diduga gantung diri di dalam kamar rumahnya.

Mayat IGP (33) ditemukan oleh salah seorang keluarganya dalam keadaan tergantung pada besi plafon kamar korban menggunakan selendang warna hitam.

Kapolsek Tanjung, AKP Wahono Brurie Cahyono, SH mengatakan, penemuan mayat ini terjadi pada,  Selasa (31/8/2021) siang.

“Kakak ipar korban selaku saksi menanyakan keberadaan korban pada anak korban untuk menanyakan masalah sepeda motor yang digadai kemudian si anak memberi tahu bahwa bapaknya ada di kamar dan akhirnya saksi menemukan korban gantung diri,” ujar Kapolsek Tanjung saat dihubungi.

Kapolsek mengungkapkan, pada paginya sekitar pukul 07.00 Wita, ibunya melihat korban secara tiba-tiba tanpa alasan yang jelas dan tidak ada komunikasi, langsung mengamuk dan merusak Sanggah (tempat persembahyangan) keluarga yang bertempat di rumah korban.

“Setelah kejadian itu korban kemudian langsung masuk ke kamar dan tidak keluar-keluar sampai ditemukan gantung diri,” ungkapnya.

Mendapat informasi kejadian itu, Tim gabungan piket fungsi Polsek Tanjung bersama tim medis Puskesmas Tanjung mendatangi TKP.

“Saat itu korban masih dalam posisi menggantung dan dari hasil pemeriksaan jasad korban tidak ditemukan adanya tanda kekerasan atau luka lain,” kata AKP Wahono Brurie Cahyono, S.H.

Polisi memeriksa sejumlah saksi di lokasi. Menurut keterangan keluarga korban, ia disinyalir mengalami depresi berat terkait dengan permasalahan ekonomi yang sedang dialami.

“Diketahui korban adalah seorang aplikator yang sedang terlilit hutang, dan sempat didatangi oleh pihak KPK terkait dengan pekerjaan yang dia tangani beberapa hari yang lalu untuk dimintai pertanggung jawaban atas pekerjaannya tersebut,” bebernya.

Sementara terkait kejadian itu, keluarga besar korban telah menerima dan mengikhlaskan atas kejadian meninggalnya korban yang dianggap sebagai musibah dan tidak bersedia untuk dilakukan. (WR-02)