BIMA, Warta NTB – Seorang buruh tani pemetik jagung, Jamilah (52) warga RT.01/RW.01 Desa Tolotangga, Kecamatan Monta Kabupaten Bima ditemukan meninggal dunia di sawah tempatnya bekerja.
Mayat Jamilah pertama kali ditemukan Asmah sekitar pukul 09.30 Wita Senin (7/10/2019) pemilik lahan jagung tempatnya bekerja di So Mpungga yang lokasinya berada di belakang pemukiman warga Desa Tolotangga.
Mayat korban ditemukan sekitar satu jam setelah korban meninggal, Asmah yang kaget melihat mayat korban langsung berteriak meminta tolong kepada beberapa orang petani yang bekerja tidak jauh dari lokasi.
Warga yang mendengar teriakan Asmah langsung mendatangi TKP dan menghubungi Bhabinkamtibmas dan Babinsa. Setelah tiba di TKP Bhabinkam langsung menghubungi Kapolsek Monta Iptu Takim terkait penemuan mayat tersebut.
Namun oleh pihak keluarga yang tidak tega melihat keadaan mayat, langsung memindakan mayat dari TKP menuju rumah duka di RT.01/RW.01 Desa Tolotangga.
Pihak kepolisian Sektor Monta yang dipimpin Kapolsek Monta yang tiba di rumah duka bersama Kasubsektor Wilamaci bersama Tim Inafis Polres Bima dan Tim Medis Puskesmas Monta sekitar pukul 11.00 Wita langsung melakukan pemeriksaan luar terhadap jenazah.
Dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan terhadap korban dan oleh keluarga mengikhlaskan kematian korban karena ajal dan karena memang korban memiliki riwayat sakit tekanan darah tinggi.
Kapolsek Monta Iptu Takim mengatakan, keluarga mengikhlaskan kematian korban karena ajal dengan membuat surat pernyataan tidak dilakukan otopsi dan tidak akan melakukan penuntutan secara hukum di kemudian hari.
“Keluarga mengikhlaskan kematian korban dengan membuat surat pernyataan,” kata Kapolsek Monta saat ditemui di rumah duka.
Kata Kapolsek, meski demikian kami tetap melakukan tindakan kepolisian dengan melakukan pemeriksaan luar terhadap tubuh korban yang dilakukan oleh Tim Inafis dan Tim Kesehatan Puskesmas Monta serta mendatangi TKP untuk identifikasi dan olah TKP.
“Langkah kepolisian tetap kami lakukan dengan melakukan pemeriksaan badan dan olah TKP,” ujarnya.
Di rumah duka, Kapolsek Monta menyampaikan duka cita dan belasungkawa atas kematian korban yang sedang bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
“Kami dari Polsek Monta dan jajaran mengucapkan belasungkawa semoga almarhumah diterima di sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan tabah dan sabar menerima cobaan ini,” ucap Kapolsek.
Asmah saksi mata yang ditemui di kediamannya mengatakan, saat itu sekitar pukul 09.30 Wita ia hendak membawakan makanan dan minuman untuk korban yang sedang bekerja memetik jagung di lahan miliknya.
Namun ketika tiba di lokasi lahan jagung, ia tidak menemukan korban. Setelah dicari korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia dengan posisi tersungkur sekitar 20 meter dari lokasi lahan jagung tempat ia bekerja.
“Saat tiba di lokasi saya tidak menemukan korban dan kaget melihat korban sudah meninggal dunia dalam posisi sujud. Saya langsung berteriak meminta bantuan warga lain,” ungkapnya.
Selain itu, Sekretaris Desa Tolotangga, Mujahidin yang ditemui di rumah duka menjelaskan bahwa korban memiliki riwayat sakit darah tinggi.
“Bahkan dua hari yang lalu ketika diperiksa istri saya yang juga bidan, tekanan darahnya mencapai 200 lebih, kemungkinan akibat tekanan inilah yang membuat ia meninggal,” kata pria yang dikenal dengan nama Amrozi ini.
Lanjut, Amrozi, kemungkinan korban meninggal saat ingin berjalan pulang karena merasakan sakit, tetapi di tengah jalan ia jatuh tersungkur dan meninggal dunia.
“Korban ditemukan pemilik lahan sekitar satu jam setelah meninggal dunia, bahkan sudah dipenuhi semut dan oleh keluarga langsung dibawa ke rumah duka,” katanya.
Sekretaris menjelaskan, berdasarkan rencana keluarga, korban akan dimakamkan di TPU Desa Tolotangga sore ini. “Rencana keluarga, korban akan dimakamkan sore ini,” terangnya. (WR-Man)