Bulog NTB Jamin Ketersediaan Sembako Menjelang Natal

1562
Stok beras tersebut tersebar di gudang Bulog Divre NTB di Kota Mataram dan Kabupaten Lombok Barat, dan Lombok Tengah. Selain itu di gudang Subdivre Kabupaten Lombok Timur, Subdivre Sumbawa, dan Subdivre Bima.

Mataram,  Wartantb.com — Perum Badan Urusan Logistik Divisi Regional Nusa Tenggara Barat menjamin ketersediaan sembilan bahan pokok (sembako) menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2018.

“Kami menjamin ketersediaan beras, gula pasir, minyak goreng, bawang putih,” kata Hubungan Masyarakat (Humas) Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional NTB Syawaludin Susanto, di Mataram, Senin (20/11/2017).

Ia menyebutkan stok beras yang tersedia di gudang sebanyak 31.030 ton. Jumlah tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat NTB selama lima bulan ke depan atau hingga April 2018.

Stok beras tersebut tersebar di gudang Bulog Divre NTB di Kota Mataram dan Kabupaten Lombok Barat, dan Lombok Tengah. Selain itu di gudang Subdivre Kabupaten Lombok Timur, Subdivre Sumbawa, dan Subdivre Bima.

Puluhan ribu ton beras yang tersedia, lanjut Susanto, termasuk juga untuk penyaluran beras untuk keluarga sejahtera (rastra).

Penyaluran rastra di NTB, sejak Januari-Oktober 2017 sudah mencapai 78.999 ton dari pagu sebanyak 80.526 ton sampai dengan alokasi Desember 2017. Sedangkan target penyaluran rastra rampung maksimal pada 15 Desember 2017.

Selain untuk rastra, kata dia, stok beras yang tersedia juga untuk kebutuhan beras komsersial yang dijual melalui sarana dagang milik Bulog Divre NTB dan Rumah Pangan Kita (RPK) selaku mitra yang tersebar di 10 kabupaten/kota.

Harga jual beras komersial untuk kualitas medium Rp8.100 per kilogram (kg), medium plus Rp8.600/kg dan dengan kualitas premium Rp10.000/kg.

“Kami juga memasarkan beras komersial tersebut melalui operasi pasar murah yang sudah digelar sejak beberapa minggu lalu hingga akhir Desember 2017,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan untuk stok bawang putih dan gula pasir masing-masing sebanyak 550 kg dan 1.495 ton. Dua komoditas tersebut juga diperdagangkan melalui sarana dagang Bulog dan RPK serta operasi pasar murah.

Harga bawang putih dijual Rp14.000/kg, sedangkan gula pasir Rp12.500/kg. Harga eceran tertinggi tersebut berlaku di tingkat konsumen dan relatif lebih murah dibandingkan yang di pasaran.

Ia menambahkan stok minyak goreng juga relatif banyak untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di NTB menjelang Natal dan Tahun Baru 2018, yang diperkirakan akan mengalami peningkatan dibanding hari biasa.

Sebab, Bulog Divre NTB sudah mendatangkan dari luar daerah sebanyak 18.000 liter minyak goreng kemasan merek “Kita”.

“Minyak goreng dengan HET Rp12.500 tersebut akan didistribusikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di 10 kabupaten/kota,” kata Susanto. (ant)