Brigadir Agus Salim Beri Perhatian Pada Penderita Lumpuh di Desa Pijot

1506

SELONG, Warta NTB – Bekerja untuk kemanusia belum tentu semua orang dapat melakukakannya karena pekerjaan itu membutuhkan waktu, tenaga, materi dan kesabaran, namun bagi Brigadir Agus Salim hal itu bukanlan sebuah tantangan dan tidak seberat yang mungkin dipikirkan sebagian orang.

Sosok Polisi peduli kemanusiaan yang bertugas di Polres Lombok Timur ini mendedikasikan sebagian waktunya untuk membantu sesama. Di sela tugas dinasnya sebagai anggota Polri ia kerap mengunjungi warga tidak mampu dan penderita penyakit yang tidak mampu berobat.

Dalam kunjungannya, selain mengecek kondisi warga kurang mampu dan sakit ia juga kerap membawa bantuan walaupun itu hanya sekedar bingkisan sembako dan uang santunan baik yang dirogoh dari kocek sendiri maupun amanah yang disampaikan para donatur.

Selain sebagai anggota Polri, Brigadir Agus Salim juga dipercayakan sebagai Koordinator Yayasan Endri Foundation (EF) Lombok Timur. Melalui yayasan peduli kemanusiaan ini ia terus bergerak membantu sesama bersama beberapa lembaga peduli kemanusiaan lain di Lombok Timur.

Tentunya dalam menjalankan tugas kemanusiaan, Brigadir Agus Salim tidak pernah mengabaikan tugas pokoknya sebagai anggota polri karena tugas kemanusian ia lakukan di luar jam dinas seperti yang dilakukan, Rabu (16/10/2019).

Di sela jam dinasnya, Brigadir Agus Salim mengunjungi Zulkarnaen (30) pemuda penderita lumpuh yang tinggal di Dusun Gubuk Totok, Desa Pijot Utara, Kecamatan Keruak, Kabupaten Bima.

Pemuda penderita lumpuh sejak lahir itu, sebelumnya tinggal bersama ibunya di rumah peninggalan bapaknya di Desa Tanjung Luar, Kecamatan Keruak, tetapi setelah Ibunya meninggal awal tahun 2018 lalu ia diajak tinggal bersama bibi dan kakeknya yang hanya berprofesi sebagai dukun kampung di Desa Pijot Utara.

“Bapak Zul meninggal sejak ia berusia 7 bulan dan Ibunya meninggal awal tahun 2018 lalu. Oleh bibi dan kakenya ia dibawa tinggal ke sini karena di rumah lama tidak ada yang melihat dan meberinya makan,” jelas Brigadir Agus.

Kata Brigadir Agus, Zul saat ini tinggal di sebuah gubuk bambu di sebelah rumah bibinya yang dulunya gubuk ini adalah tempat kandang kambing dan karena keterbatasan Zul tidak pernah mendapatkan pengobatan atau perawatan medis.

Brigadir Agus mengaku, mengenal Zul sejak tahun 2017 saat ia masih tinggal bersama ibunya di Desa Tanjung Luar dan pada bulan Pebruari 2019 lalu pernah bersama-sama Tim Selaparang TV Lombok Timur untuk meliput kehidupan Zul dengan harapan banyak pihak yang akan peduli dan membantu.

Namun dari pengakuan keluarga belum ada pihak yang membantu baik dari pemerintah maupun pihak terkait lainnya.

Brigadir Agus menjelaskan, karena kelumpuhannya itu Zul hanya bisa berbaring dan berguling di tempat tidur dan Zul adalah pemuda yang ceriah.

“Mengetahui saya datang dia pasti ketawa dan keluar dari tempat tidurnya dengan menggulingkan badan. Saya datang untuk mengecek kondisinya dan membawakan sedikit sembako dan pakai serta memberikan sedikit rejeki untuk kebutuhannya sehari-hari,” ungkapnya

Terhadap kondisi Zul, Brigadir Agus berharap ada kepedulian pemerintah dan pihak terkait lainnya untuk membantu baik untuk pengobatan maupun untuk kebutuhan makan minum sehari-hari.

“Kami berharap ada kepedulian pihak terkait lainnya untuk membantu Zul walau hanya untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari,” harapnya. (WR)