BIMA, Warta NTB – Lima orang tim yang dipimpin oleh Mary Feanley-Sander Penasehat Teknis Senior (Senior Technical Advisor) Program INOVASI bersama Departemen Luar Negeri dan Perdagangan (Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT) Australia, melakukan tatap muka dengan Wakil Bupati Bima Drs. H. Dahlan M. Noer di ruang kerjanya, Senin (27/5/2019)
Wabup yang akrab disapa Babe ini mengatakan, kehadiran program INOVASI sangat luar biasa bagi pemerintah Kabupaten Bima karena telah memunculkan semangat baru di dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah.
“Pendekatan guru BAIK hasilnya sangat bermanfaat bagi pengembangan karir guru. Melalui pendekatan ini guru bisa melihat masalah lokal untuk diangkat dan dikembangkan menjadi laporan tertulis atau karya ilmiah yang bisa menjadi angka kredit bagi guru tersebut,” katanya.
Ketika Tim menanyakan apa masukan yang bisa pemerintah daerah berikan terkait kehadiran program INOVASI, Dahlan mengemukakan bahwa penting untuk meningkatkan peran para fasilitator daerah agar menjangkau lebih luas penerapan konsep guru baik ini di seluruh wilayah.
“Disamping itu kita baru melewati 3 siklus atau 3 tahun program ini berjalan dan masih diperlukan 2 tahun sehingga siklus secara keseluruhan berlangsung selama 5 tahun agar program ini mantap,” ungkap Babe.
Mary yang hadir bersama Belynda McNaughton (DFAT), Basilius Bengoteku (Senior Technical Advisor Program INOVASI), Hetty Cislowski dan Sri Rezki Widuri mengatakan, kunjungan ini untuk melakukan Strategy test program INOVASI Bima sebagai satu instrumen penting dalam melihat capaian strategi yang digunakan program dari waktu ke waktu.
“Dalam artian, apakah strategi yang diterapkan INOVASI bermanfaat bagi pemerintah daerah,” terangnya.
Secara umum program inovasi bertujuan agar hasil belajar siswa di sekolah dasar mengalami peningkatan dalam arti kata tim menginginkan agar strategi yang diterapkan berhasil dalam perspektif pemerintah daerah.
Dikatakannya, Strategy test ini juga penting untuk mengkaji keberlanjutan program yang tengah dijalankan. “Jika nanti program INOVASI telah keluar (tidak beroperasi lagi) di Kabupaten Bima, maka harus dipastikan hal-hal apa yang perlu dikembangkan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah,” jelas Mary. (WR-Man)