Wartantb.com – Mataram memiliki sebuah museum yang dijadikan sebagai lambang perjalanan hidup dan bagian dari perkembangan Provinsi NTB hingga menjadi seperti ini, yang dinamakan Museum Negeri Nusa Tenggara Barat. Museum Negeri NTB ini berisikan koleksi-koleksi benda-benda peninggalan sejarah perjalanan NTB dan masyarakatnya seperti patung, senjata, lontar, keramik, dan lain-lain yang semuanya terekam di sini.
Memasuki museum kita bisa melihat boneka yang berpakaian adat Sasak, Mbojo, dan Samawa yang merupakan bagian budaya NTB, dan di sekitarnya ada beberapa peralatan hidup masyarakat ala peradaban zaman dahulu seperti peralatan dapur mereka, bercocok tanam, melaut, dan lain-lain.
Museum Negeri Provinsi Nusa Tenggara Barat dirintis pembangunannya sejak 1976/1977. Pembangunan prasarana museum berlangsung hingga tahun anggaran 1980/1981. Kelembagaan museum ini ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tanggal 23 Januari 1982.
Peresmiannya dilaksanakan pada 23 Januari 1982 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Dr. Daoed Joesoef. Sejak diresmikan hingga tahun 2000, Museum Negeri Propinsi Nusa Tenggara Barat merupakan UPT (Unit Pelaksana Teknis) Direktorat Jenderal Kebudayaan.
Sebagai ibukota Provinsi Nusa Tenggara Barat, Mataram menjadi pusat pemerintahan dan pusat kegiatan perekonomian bagi masyarakat NTB. Tak heran bila di sini sudah banyak terdapat gedung-gedung pemerintah yang berkaitan dengan kegiatan pemerintahan untuk wilayah regional.
Layaknya Jakarta, Mataram juga menjadi pusat berkumpulnya peninggalan-peninggalan sejarah masa lampau yang erat kaitannya dengan perkembangan Provinsi Nusa Tenggara Barat yang semuanya di kumpulkan di sebuah museum. Museum ini terletak di Jalan Panji Tilar Negara No.6 Kota Mataram dengan gaya bangunan mengikuti arsitektur rumah adat sasak pada bagin atapnya.
Ragam Koleksi
Koleksi Museum NTB sekarang sudah mencapai sekitar 7513 buah, beberapa diantaranya merupakan peninggalan bersejarah di masa sebelum manusia mengenal tulisan. Tak hanya peninggalan dari suku yang mendiami Lombok dan Sumbawa, di museum ini Anda juga akan menemui peningalan dari bangsa Cina yang pernah singgah untuk berdagang.
Memasuki area Museum Lombok, di bagian depan Anda akan melewati ruangan lobi dan disambut oleh buaya muara sepanjang 4,1 Meter (yang sudah diawetkan) dalam kotak kaca.
Kunjungan Museum
Museum Negeri Nusa Tenggara Barat di Mataram mempunyai daya tarik utama koleksi naskah lontarnya yang sangat beragam. Museum yang didirikan 23 Januari 1982 atau 31 tahun silam ini memiliki 7.444 koleksi dan 1.361 koleksi di antaranya berupa 416 judul naskah lama berbahan baku daun lontar dan kertas.
Untuk meningkatkan kunjungan ke museum, pihak museum mencanangkan program ”Ayo ke Museum”. Melalui program itu, diharapkan jumlah kunjungan ke museum meningkat dari 30.000 per tahun, saat ini menjadi 100.000 pengunjung pada 2014. Museum dibuka hari Selasa sampai Kamis, Sabtu pukul 08:00-14:00 Wita. Sedangkan hari Jumat 08:00-23:00 Wita.
Pelayanan
Museum Negeri Nusa Tenggara Barat dalam hal pelayanan informasi, terbuka untuk semua komponen meliputi masyarakat, siswa, mahasiswa, ilmuwan/peneliti, budayawan, wartawan dari selurh penjuru tanah air maupun mancanegara. Museum berusaha memberikan pelayanan yang maksimal.
Bagi pengunjung dengan tujuan mendapatkan informasi atas objek tertentu disarankan agar terlebih dahulu menghubungi Museum secara tertulis atau menghubungi via telepon atau fax dengan menjelaskan waktu, jumlah pengunjung, tujuan kunjungan serta perlu/tidaknya didampingi oleh petugas/pembimbing. (Museum NTB)