SELONG, Warta NTB – Sebagai seorang Bhayangkara Polri harus siap ditugaskan dimana saja sesuai perintah pimpinan Polri, demikian juga yang dilakukan Brigadir Agus Salim. Setelah mendapat Surat Telegram Kapolda NTB Nomor : STR/508/X/KEP/2019 tertanggal 23 Oktober 2019 mengenai mutasi (Demosi), kini ia harus meninggalkan Polres Lotim dan pindah ke tempat tugas baru di wilayah Polres Dampu.
Brigadir Agus Salim adalah sosok polisi peduli kemanusian yang rela morogoh kocek sendiri demi membantu sesama lebih-lebih warga kurang mampu dan menderita penyakit di Lombok Timur tempat ia bertugas. Selain membantu warga Lombok Timur ia juga kerap membantu warga di kabupaten lain seperti membantu warga yang menderita kanker wajah di Lombok Tengah beberapa waktu yang lalu.
Selain mengabdikan diri di Kepolisian Negara Republik Indonesia, Brigadir Agus Salim juga mendedikasikan diri untuk membantu sesama. Di sela tugas dinasnya ia kerap mengunjungi warga kurang mampu dan menderita penyakit, selain membawakan bantuan ia juga memberikan solusi untuk mereka dengan menggandeng beberapa donatur untuk membantu.
Meski ia masih memiliki tugas kemanusian di wilayah lombok timur, yakni membangun rumah layak huni untuk Amaq Madahan (75) lansia penderita penyakit lumpuh warga Dusun Pekendangan, Desa Belanting, Kecamatan Sambelia, namun tugas kemanusiaan itu harus ia tinggalkan dan akan dititipkan ke orang lain untuk melanjutkan.
Dana pembangunan rumah Amaq Madahan bersumber dari bantuan donatur luar negeri berkebangsaan Australia Mrs Kelly Goldie yang digandeng Brigadir Agus Salim melalui Yayasan Endri Foundation Lombok Timur (EF Lotim). Kini Polisi peduli kemanusian itu akan meninggalkan Lotim dan akan membangun kerabat dan sahabat baru di Kabupaten Dompu.
Mengakhiri masa tugasnya di Polres Lotim, Sosok polisi sabar dan penyayang ini masih melakukan kegiatan peduli kemanusiaan dengan berbagi nasi bungkus kepada anak yatim piatu dan lansia di Dusun Pekendangan, Kegiatan yang dilakukan, Sabtu (26/10/2019) dirangkai dengan kegiatan peninjauan rumah Amaq Madahan.
“Saya mendapat informasi mutasi hari Sabtu kemarin sekitar pukul 14.00 Wita bahwa dalam surat telegram Kapolda NTB tentang mutasi terdapat nama saya yang masuk daftar mutasi bahkan secara demosi ke Polres Dompu Polda NTB,” katanya, saat dihubungi wartantb.com, Minggu (27/10/2019) sore.
Setelah mendapat kabar itu, lanjut dia, untuk memastikan semua pekerjaan tidak terbengkalai saya langsung turun mengecek progres pembangunan rumah Amaq Madahan lansia penderita lumpuh yang sebelumnya tinggal di tenda sejak rumahnya rusak akibat gempa Lombok tahun 2018 lalu.
“Alhamdulillah pengerjaannya sudah mencapai 75 persen, yakni tinggal tahap pemasangan atap dan pintu, kalaupun saya sudah di Dompu akan ada orang yang dipercayakan untuk melanjutkan hingga tuntas,” katanya.
Selain mengecek kondis pembangunan rumah Amaq Madaha, pada kesempatan ini, kami juga mebagikan nasi gratis kepada anak yatim piatu dan lansia yang tinggal di pelosok Dusun Pekendangan.
“Kondisi mereka di sini benar-benar memprihatinkan. Mereka adalah korban gempa bumi namun baru sebagian kecil yang tersentuh bantuan. Insya Allah jika nanti saya ada rejeki, saya akan membantu anak-anak ini dengan membelikan perlengkapan sekolah untuk mereka,” ujarnya.
Sebelum meninggalkan, Lombok Timur Koordinator Yayasan EF Lotim ini ingin mastikan bahwa semua pekerjaan dan kegiatan kemanusian yang tengah berjalan dapat dituntaskan dengan baik, walaupun sisanya harus dilanjutkan orang lain.
“Dengan berat hati saya harus meninggal kegiatan kemanusian yang belum rampung dan saya juga harus meniggalkan dua orang anak dan istri yang dalam keadaan hamil empat bulan. Karena ini adalah tugas dan tanggung jawab, maka harus saya jalani walau begitu berat bagi saya karena untuk sementara waktu harus meninggalkan keluarga apalagi istri yang dalam keadaan hamil,” ucapnya haru. (WR)