TGB Apresiasi Peran Muhammadiyah Sebagai Perekat Pluralisme Kebangsaan

1449
Pengajian tersebut dihadiri langsung Ketua Umum Pusat Muhammadiyah, Dr. Haedar Nashir, M.Si, bersama para sesepuh organisasi Muhammadiyah, juga hadir H. Harun Alrasyid, M.Si, Forkompinda dan ratusan kader-kader muda Muhammadiyah.

Mataram, Warta NTB — Gubernur TGB menguraikan berbagai kontribusi besar organisasi Muhammadiyah dalam menjaga dan mewarnai kehidupan Indonesia ini. Hal tersebut diungkapkan saat menghadiri acara Pengajian Milad Muhammadiyah ke-108 Masehi di Aula Masjid Hubbul Wathan Islamic Center Provinsi NTB, Senin (18/12/2017).

Pengajian tersebut dihadiri langsung Ketua Umum Pusat Muhammadiyah, Dr. Haedar Nashir, M.Si, bersama para sesepuh organisasi  Muhammadiyah, juga hadir  H. Harun Alrasyid, M.Si, Forkompinda  dan ratusan kader-kader muda Muhammadiyah.

Menurut TGB, peran penting Muhammadiyah salah satunya adalah membangun pondasi kebersamaan dan kerjasama dengan golongan lain dalam memajukan Indonesia yang plural. Ia pun mengajak seluruh organisasi dan elemen bangsa Indonesia untuk menjaga nilai-nilai budaya dan terus memperkuat karakter sebagai modal besar bangsa dalam memperkokoh pondasi ke-Indonesiaan kita saat ini.

Sementara itu, pada tempat yang sama Ketua Umum Muhammadiyah Pusat Dr. Haedar Nashir, M.Si memberikan apresiasi atas dukungan NTB kepada Muhammadiyah. Dukungan yang telah dibuktikan dengan adanya hibah sebidang tanah seluas 1,5 hektar lebih sebagai pusat kegiatan dakwah Muhammadiyah di NTB.

Ia mengajak seluruh keluarga besar Muhammadiyah di Indonesia untuk merawat kebersamaan untuk merekatkan perbedaan-perbedaan yang ada. “Mari kita pupuk ukhuwah untuk memupuk persaudaraan”, pintanya.

Ke depan ia berharap organisasi Muhammadiyah harus punya energi positif dalam merekat kebersamaan. Benih-benih yang akan merusak persatuan harus kita hilangkan dari diri kita masing-masing, seperti tindakan radikalisme, sukuisme atau kedaerahan, tindakan korupsi, eksklusifisme keagamaan dan perpecahan akibat dinamika politik di bangsa kita.

Tokoh muhammadiyah ini juga berharap, Muhammadiyah harus kerja keras untuk membangun optimisme membangun bangsa menjadi lebih baik di masa yang akan datang. Indonesia harus bisa melakukan trasformasi dalam mencapai titik kemajuan bangsa.

“Islam tidak boleh lemah, baik dalam ekonomi, politik dan Aqidah. Mari kita bangun gerakan ekonomi dengan sistem yang kuat dalam membangun bangsa dan negara, membangun kebersamaan yang strategis dengan ekonomi kolektif dengan seluruh komponen bangsa, maka Indonesia akan menjadi bangsa yang berkemajuan di masa yang akan datang”, pungkasnya. [WR-01]