Ribuan Diver Pecahkan Guinness World Record di Perairan Manado

1222
Lebih dari 3.000 diver meramaikan Pantai di Kawasan Megamas, Manado. Mereka bersatu padu dalam event internasional yang digagas oleh Wanita Selam Indonesia (WASI).

Manado, Warta NTB – Hari ini Indonesia kembali mengukir prestasi dunia. Memperingati HUT Kemerdekaan ke-74, ribuan diver dari berbagai penjuru tanah air kembali memecahkan 2 rekor dunia di perairan Manado. Rekor yang berhasil dipecahkan hari ini adalah Guinness World Records pengibaran bendera terlebar di bawah laut (largest unfurled flag underwater) dan penyelaman massal dengan jumlah peserta terbanyak di dunia (most people scuba diving).

Di perairan Manado, Sabtu (3/8/2019) lebih dari 3.000 diver meramaikan Pantai di Kawasan Megamas, Manado. Mereka bersatu padu dalam event internasional yang digagas oleh Wanita Selam Indonesia (WASI) yang diketuai oleh ibu Tri Tito Karnavian.

Para diver yang turut ambil bagian dalam event ini sejak pagi hari selepas sholat Subuh, di tenda masing – masing mereka menyiapkan berbagai perlengkapan dari tabung, pemberat, google, fin, dll. Yel-yel dan pekik semangat meramaikan setiap tenda peserta.

Nampak Kapolri Jendral Pol. M. Tito Karnavian dan Ketua WASI menyelam bersama ribuan diver lainnya dari berbagai komunitas selam, anggota TNI, Polri, Basarnas dan organisasi lainnya. Mereka menyelam dengan catatan waktu 15 menit untuk dinilai oleh para juri GWR. Lima belas menit berlalu, sorak-sorai gembira peserta pun pecah.

Sejumlah pejabat Mabes Polri dan para Kapolda juga ikut berpartisipasi pada Guinness World Record selam ini. Salah satunya Kakorpolairud Baharkam Polri Irjen Pol. Zulkarnaen Adinegara.

“Kita bersyukur ikut serta dalam kegiatan ini. Bagi saya spektakuler karena kita bersama-sama di dalam air. Saya pernah menyelam waktu di Maluku Utara,” kata Kakorpolairud yang memakai seragam lengkap dan juga basah kuyup usai menyelam.

Para diver tampak antusias dan bangga mengikuti event internasional ini. Seperti yang disampaikan oleh Dedy Prayudi misalnya, diver asal Ditpolair Korpolairud.

“Sangat bangga, ini adalah moment dan kesempatan langka bagi kita penyelam”, kata Dedy yang sejak seminggu lalu sudah berada di Manado.

“Tentu senanglah bisa bertemu banyak penyelam di sini dan turut ambil bagian dalam menciptakan rekor dunia,” kata Dona yang merupakan salah satu peserta Polisi Wanita Kepolisian Perairan.

Para penyelam Ditpolair Korpolairud yang turun ke Manado di pimpin oleh Kombes Pol. Makhruzi Rahman, S.IK M.si yang sehari – hari menjabat sebagai Kasubdit Patroli Ditpolair.

“GWR 2019 di Manado ini kita mengirim lebih dari 150 penyelam Polair, syukur alhamdulilah kegiatan berjalan dengan lancar,” ujarnya.

Sementara Dirpolair Korpolairud Brigjen Pol. Lotharia Latif turut mengungkapkan rasa bangga atas suksesnya acara berkelas internasional ini.

“Kita bangga sekaligus bersyukur, seluruh rangkaian kegiatan pemecahan rekor dunia selam berjalan dengan lancar, aman dan sukses,” jelasnya.

“Selanjutnya mari bersama – sama kita jaga dan rawat perairan kita yang sangat indah ini, jangan kita rusak dengan tindakan – tindakan yang tidak bertanggung jawab demi kelangsungan ekosistem perairan dan pariwisata bawah air,” tutupnya.

Sebelumnya pada Kamis (1/8) para diver ini sudah berhasil memecahkan Guinness World Record rantai manusia terpanjang di bawah air (longest human chain underwater) dengan peserta sebanyak 578 penyelam.

Prosesi pemecahan 2 rekor dunia hari ini dimulai pukul 08.00 Wita. Ribuan warga dan wisatawan sudah berdatangan sejak pagi hari untuk menyaksikan moment langka itu dari tempat yang telah disediakan. (WR)